Pendahuluan

Internet tidak akan bisa berjalan tanpa alamat IP. Setiap perangkat yang terhubung ke jaringan — seperti komputer, server, atau router — membutuhkan alamat IP agar bisa saling berkomunikasi. Namun, di masa awal internet, sistem pembagian alamat IP dilakukan secara kaku berdasarkan kelas (A, B, dan C). Akibatnya, banyak alamat IP yang terbuang percuma karena pembagiannya tidak efisien.

Untuk mengatasi masalah tersebut, muncullah CIDR (Classless Inter-Domain Routing) — sebuah cara baru untuk mengatur dan menghemat penggunaan alamat IP agar lebih fleksibel dan efisien. CIDR menjadi salah satu inovasi penting dalam dunia jaringan komputer yang membantu menjaga agar alamat IPv4 tidak cepat habis.

Apa Itu CIDR (Classless Inter-Domain Routing)?

CIDR adalah metode pengalamatan IP yang tidak lagi bergantung pada sistem kelas (classful addressing). CIDR diperkenalkan pada tahun 1993 oleh Internet Engineering Task Force (IETF) sebagai solusi untuk mengatasi krisis ketersediaan alamat IP.

Dalam CIDR, format penulisan alamat IP biasanya ditulis seperti ini:
192.168.1.0/24

Angka /24 disebut prefix length, yang menunjukkan berapa banyak bit pertama dari alamat IP digunakan sebagai identitas jaringan. Dalam contoh di atas, 24 bit pertama digunakan untuk jaringan, sedangkan 8 bit sisanya digunakan untuk host atau perangkat di dalam jaringan tersebut.

Mengapa CIDR Diperlukan

Sebelum ada CIDR, internet menggunakan sistem classful addressing, di mana alamat IP dibagi menjadi tiga kelas utama:

  • Class A: 16 juta host (terlalu besar untuk sebagian besar organisasi)
  • Class B: 65 ribu host
  • Class C: 254 host

Masalahnya, jika sebuah organisasi hanya membutuhkan 500 alamat IP, mereka harus mengambil satu blok Class B (65 ribu alamat). Ini menyebabkan pemborosan besar-besaran karena sisa alamat tidak bisa digunakan pihak lain.

Dengan CIDR, pembagian alamat IP bisa dilakukan sesuai kebutuhan. Misalnya, organisasi yang membutuhkan 500 alamat IP bisa diberikan blok /23 (512 alamat), tanpa harus mengambil seluruh blok besar. Inilah yang membuat CIDR menjadi sistem yang jauh lebih efisien.

Cara Kerja CIDR

CIDR bekerja dengan menggunakan prefix length untuk menentukan bagian mana dari alamat IP yang mewakili jaringan dan bagian mana yang mewakili host.

Contohnya:

  • /24 berarti 255.255.255.0 → 256 alamat total
  • /26 berarti 255.255.255.192 → 64 alamat total
  • /30 berarti 255.255.255.252 → 4 alamat total

Semakin besar angka setelah garis miring, semakin sedikit jumlah host yang bisa digunakan.
Dengan cara ini, administrator jaringan bisa membagi (subnetting) atau menggabungkan (supernetting) jaringan sesuai kebutuhan, tanpa terikat oleh batasan kelas lama.

Manfaat Menggunakan CIDR

CIDR membawa banyak manfaat bagi pengelolaan jaringan modern, di antaranya:

  1. Menghemat alamat IP: Pembagian lebih efisien sesuai kebutuhan.
  2. Routing lebih sederhana: CIDR memungkinkan penggabungan beberapa jaringan kecil menjadi satu rute besar, sehingga mengurangi beban pada router.
  3. Fleksibilitas tinggi: Administrator dapat dengan mudah menyesuaikan ukuran jaringan kapan pun diperlukan.
  4. Skalabilitas: Sangat berguna bagi ISP dan perusahaan besar yang memiliki banyak subnet.

CIDR dalam Dunia Nyata

Saat ini, CIDR digunakan hampir di seluruh infrastruktur jaringan modern.

  • ISP (Internet Service Provider): Menggunakan CIDR untuk membagi blok IP ke pelanggan sesuai kebutuhan.
  • Perusahaan: Mengatur jaringan internal agar lebih efisien dan aman.
  • Cloud provider: Layanan seperti AWS, Google Cloud, dan Huawei Cloud menggunakan CIDR untuk menentukan jangkauan jaringan virtual (VPC).

Selain itu, CIDR juga digunakan dalam protokol routing seperti BGP (Border Gateway Protocol), yang menjadi tulang punggung routing internet global.

Perbandingan: Classful vs CIDR

Aspek Classful Addressing CIDR
Pembagian IP Berdasarkan kelas tetap (A, B, C) Fleksibel sesuai kebutuhan
Efisiensi IP Banyak alamat terbuang Sangat efisien
Routing Lebih rumit, tabel besar Lebih sederhana
Fleksibilitas Terbatas Tinggi
Penggunaan Saat Ini Sudah ditinggalkan Standar modern

Kesimpulan

CIDR adalah solusi cerdas untuk mengatasi pemborosan alamat IP dan menyederhanakan sistem routing di internet. Dengan konsep classless addressing, kita bisa membagi jaringan secara fleksibel dan efisien tanpa harus terikat dengan batasan kelas A, B, atau C.

Bagi siapa pun yang bekerja di dunia jaringan, keamanan siber, atau cloud computing, memahami CIDR adalah hal mendasar yang tidak bisa diabaikan. Karena di balik setiap alamat IP yang kita gunakan setiap hari, ada logika CIDR yang menjaga internet tetap efisien, stabil, dan terhubung dengan baik.