Bingung dengan istilah RPO dan RTO? Jangan khawatir! Artikel ini menjelaskan perbedaan, tujuan, dan cara menentukan kedua metrik kritis ini dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Pernahkah Anda membayangkan apa yang akan terjadi jika server tiba-tiba mati? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kembali normal? Dan berapa banyak data terbaru yang hilang? Dua pertanyaan inilah yang dijawab oleh RPO dan RTO – dua metrik terpenting dalam disaster recovery.
Banyak orang masih bingung membedakan keduanya. Padahal, memahami perbedaan RPO dan RTO adalah kunci untuk membangun rencana pemulihan yang efektif. Mari kita pelajari dengan bahasa yang sederhana.
1. Apa Itu RTO? “Deadline” untuk Tim IT
RTO (Recovery Time Objective) adalah target waktu maksimal yang diperbolehkan untuk memulihkan sistem setelah terjadi bencana hingga bisa beroperasi normal kembali.
Pertanyaan yang dijawab RTO:
“Berapa lama waktu downtime yang bisa ditoleransi?“
Analogi sederhana:
RTO seperti “deadline” untuk tim IT. Jika RTO ditetapkan 4 jam, berarti tim IT harus bisa memperbaiki sistem dan membuatnya berjalan kembali dalam waktu kurang dari 4 jam.
Contoh nyata:
Jika website e-commerce Anda down, dan RTO-nya 2 jam, maka tim IT harus bisa mengembalikan website tersebut dalam waktu 2 jam.
2. Apa Itu RPO? “Batas Kehilangan Data”
RPO (Recovery Point Objective) adalah jumlah data maksimal yang boleh hilang saat terjadi bencana. Ini diukur berdasarkan seberapa sering Anda melakukan backup.
Pertanyaan yang dijawab RPO:
“Berapa banyak data yang bisa hilang tanpa merugikan bisnis?“
Analogi sederhana:
RPO seperti “jangkar waktu” untuk data Anda. Jika RPO ditetapkan 1 jam, berarti Anda harus melakukan backup paling tidak setiap jam. Saat bencana terjadi, Anda hanya akan kehilangan data maksimal 1 jam terakhir.
Contoh nyata:
Jika database pelanggan memiliki RPO 4 jam, dan bencana terjadi pukul 15.00, maka data yang bisa dipulihkan adalah sampai backup terakhir pukul 11.00 (jika backup dilakukan setiap 4 jam).
3. Tabel Perbandingan: RPO vs. RTO
Aspek | RTO (Recovery Time Objective) | RPO (Recovery Point Objective) |
---|---|---|
Yang Diukur | Waktu pemulihan | Kehilangan data |
Pertanyaan | “Berapa lama waktu perbaikan?” | “Berapa banyak data yang hilang?” |
Fokus | Kecepatan pemulihan | Kelengkapan data |
Analogi | Deadline perbaikan | Jangkar waktu data |
4. Mengapa Keduanya Penting?
RPO dan RTO bukanlah pilihan, tetapi kombinasi yang harus bekerja bersama:
-
Tanpa RTO, Anda tidak tahu seberapa cepat harus pulih
-
Tanpa RPO, Anda tidak tahu seberapa banyak data yang aman hilang
-
Semakin ketat RTO dan RPO, semakin mahal biaya infrastrukturnya
Contoh integrasi:
-
Sistem kritikal (e-commerce, banking): RTO dan RPO ketat (dalam menit). Biaya tinggi.
-
Sistem non-kritikal (file server internal): RTO dan RPO longgar (beberapa jam). Biaya lebih rendah.
5. Cara Menentukan RPO dan RTO
-
Identifikasi sistem kritikal: Mana aplikasi dan data yang paling vital?
-
Ajukan pertanyaan ke bisnis:
-
“Jika sistem X mati 4 jam, apa dampaknya?” (Untuk RTO)
-
“Jika data Y hilang 2 jam, apa risikonya?” (Untuk RPO)
-
-
Klasifikasikan berdasarkan kepentingan:
-
Tier 1: Sistem kritikal (RTO/RTO ketat)
-
Tier 2: Sistem penting (RTO/RTO menengah)
-
Tier 3: Sistem pendukung (RTO/RTO longgar)
-
-
Pilih teknologi yang sesuai dengan target RPO/RTO
6. Studi Kasus: E-commerce vs. LMS Internal
Kasus 1: Platform E-commerce
-
RTO: Sangat ketat (dalam menit). Downtime = kehilangan uang.
-
RPO: Sangat ketat (dalam detik). Kehilangan order tidak boleh terjadi.
-
Solusi: Sistem high-availability dengan replication real-time.
Kasus 2: Learning Management System (LMS)
-
RTO: Longgar (4-8 jam). Karyawan bisa kerja lain dulu.
-
RPO: Longgar (24 jam). Kehilangan progress belajar bisa dikejar.
-
Solusi: Backup harian ke cloud.
7. Kesimpulan
-
RTO adalah tentang kecepatan pemulihan – seberapa cepat sistem bisa kembali berjalan
-
RPO adalah tentang kelengkapan data – seberapa banyak data yang boleh hilang
Memahami dan menetapkan RPO/RTO yang tepat bukan hanya tugas IT, tetapi keputusan bisnis yang penting. Ini adalah proses menyeimbangkan antara risiko kerugian dan biaya yang dikeluarkan.
Langkah selanjutnya:
-
Diskusikan dengan tim: Sistem apa yang paling kritikal?
-
Tentukan toleransi downtime dan kehilangan data untuk sistem tersebut
-
Pilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan budget
Dengan memahami RPO dan RTO, Anda telah mengambil langkah penting dalam membangun ketahanan bisnis terhadap gangguan yang tidak terduga!