Membangun Roadmap Keamanan Informasi Menggunakan NIST Cybersecurity Framework
I. Pendahuluan
Dalam dunia digital yang terus berkembang, keamanan informasi menjadi kebutuhan utama bagi setiap organisasi. Mulai dari sekolah, rumah sakit, hingga instansi pemerintah, semua menyimpan data penting yang harus dilindungi dari pencurian, peretasan, atau kerusakan.
Namun, membangun sistem keamanan yang baik tidak bisa dilakukan secara instan. Dibutuhkan perencanaan bertahap dan terarah. Inilah pentingnya sebuah roadmap atau peta jalan—untuk memandu langkah-langkah membangun dan mengembangkan keamanan informasi secara sistematis.
Salah satu pendekatan yang dapat dijadikan panduan menyusun roadmap tersebut adalah NIST Cybersecurity Framework (CSF). Artikel ini akan membahas bagaimana NIST CSF dapat digunakan untuk membuat roadmap keamanan informasi yang praktis dan bisa diterapkan pada berbagai jenis organisasi.
II. Apa Itu NIST Cybersecurity Framework?
NIST CSF adalah kerangka kerja yang disusun oleh National Institute of Standards and Technology (NIST), bertujuan untuk membantu organisasi dalam mengelola risiko keamanan siber. Framework ini terbagi menjadi lima fungsi utama:
-
Identify (Mengidentifikasi)
-
Protect (Melindungi)
-
Detect (Mendeteksi)
-
Respond (Merespons)
-
Recover (Memulihkan)
Kelima fungsi ini tidak hanya untuk operasional harian, tetapi juga bisa dijadikan dasar penyusunan roadmap jangka pendek hingga jangka panjang.
III. Apa Itu Roadmap Keamanan Informasi?
Roadmap keamanan informasi adalah rencana bertahap yang menggambarkan:
-
Tujuan keamanan informasi yang ingin dicapai.
-
Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan.
-
Jangka waktu pelaksanaan (misalnya: 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun).
-
Prioritas pelaksanaan berdasarkan risiko dan sumber daya yang dimiliki.
Dengan roadmap, organisasi bisa:
-
Mengatur anggaran dan SDM secara efisien.
-
Menghindari strategi keamanan yang tumpang tindih.
-
Menentukan target keamanan yang realistis.
IV. Langkah-Langkah Membangun Roadmap dengan NIST CSF
1. Penilaian Awal (Initial Assessment)
Mulailah dengan mengukur kondisi keamanan saat ini.
Tindakan:
-
Audit sistem, kebijakan, dan perangkat keamanan yang digunakan.
-
Wawancara staf untuk mengetahui pemahaman keamanan informasi.
-
Identifikasi risiko terbesar.
2. Identifikasi Tujuan dan Prioritas
Tentukan apa yang ingin dicapai berdasarkan hasil penilaian.
Tindakan:
-
Apakah ingin melindungi data pelanggan?
-
Apakah ingin mempercepat respons insiden?
-
Apakah ingin meningkatkan kesadaran staf?
3. Gunakan Lima Fungsi NIST CSF Sebagai Kerangka Utama
Susun langkah-langkah roadmap berdasarkan lima fungsi:
a. Identify
-
Buat inventaris aset TI.
-
Buat kebijakan keamanan informasi.
-
Tentukan peran dan tanggung jawab.
b. Protect
-
Terapkan firewall, antivirus, dan autentikasi ganda.
-
Berikan pelatihan keamanan kepada karyawan.
-
Enkripsi data penting.
c. Detect
-
Gunakan sistem monitoring log dan aktivitas pengguna.
-
Tetapkan indikator ancaman.
-
Audit sistem secara berkala.
d. Respond
-
Susun prosedur tanggap darurat.
-
Bentuk tim tanggap insiden (IRT).
-
Simulasikan penanganan insiden.
e. Recover
-
Buat dan uji backup data secara berkala.
-
Dokumentasikan pelajaran dari insiden sebelumnya.
-
Lakukan evaluasi pasca-insiden.
4. Susun Jadwal dan Peta Waktu
Bagi roadmap ke dalam fase:
-
Jangka Pendek (0–6 bulan): Penilaian, pelatihan awal, perlindungan dasar.
-
Jangka Menengah (6–12 bulan): Monitoring, deteksi, pembentukan tim tanggap.
-
Jangka Panjang (1–3 tahun): Otomatisasi sistem, uji coba pemulihan, peningkatan berkelanjutan.
5. Monitoring dan Evaluasi Berkala
-
Lakukan peninjauan roadmap setiap 6 bulan atau 1 tahun.
-
Sesuaikan roadmap jika ada ancaman baru atau perubahan teknologi.
V. Contoh Sederhana Roadmap Keamanan Informasi
Waktu | Tujuan | Aktivitas Utama |
---|---|---|
0–3 bulan | Meningkatkan kesadaran staf | Pelatihan, kebijakan password, kampanye keamanan |
3–6 bulan | Melindungi data penting | Backup, enkripsi, kontrol akses |
6–12 bulan | Meningkatkan deteksi | Monitoring, audit log, SIEM dasar |
1–2 tahun | Respons insiden | SOP insiden, tim IRT, simulasi penanganan |
2–3 tahun | Pemulihan otomatis dan evaluasi | Backup otomatis, evaluasi roadmap, peningkatan sistem |
VI. Manfaat Membangun Roadmap dengan NIST CSF
-
Terarah: Organisasi punya panduan langkah demi langkah.
-
Fleksibel: Bisa disesuaikan dengan kondisi dan anggaran organisasi.
-
Mudah dievaluasi: Setiap fase punya target yang jelas.
-
Berbasis risiko: Fokus pada pengamanan aset yang paling penting lebih dulu.
VII. Kesimpulan
Kesimpulan
Membangun roadmap keamanan informasi sangat penting untuk menjaga keberlanjutan dan integritas data dalam organisasi. Dengan menggunakan NIST CSF sebagai kerangka, organisasi bisa menyusun strategi yang terstruktur, mudah diikuti, dan berbasis risiko nyata.
Nama : Yulianti Rahmini
NIM : 23156201020
Jurusan : Sistem Komputer, STMIK Catur Sakti Kendari