Home Berita Man Utd vs Brighton Ditunda, 3 Penyebab Liga Inggris Dihantam Badai Covid

Man Utd vs Brighton Ditunda, 3 Penyebab Liga Inggris Dihantam Badai Covid

6 min read
0
0
275
Man Utd vs Brighton (Dwi Prima Putra)

PUBLIKSULTRA.ID – Man Utd vs Brighton menjadi pertandingan terbaru dari Liga Inggris yang harus ditunda akibat kasus covid yang menyerang kedua klub tersebut.

Pada akhir-akhir ini, Liga Inggris kembali dibuat pusing dengan banyaknya pemain dan staf pelatih yang terdampak covid, sehingga membuat beberapa pertandingan harus ditunda.

Dua laga terakhir yang dimainkan Liga Inggris pada Jumat (17/12) dinihari adalah Chelsea vs Everton dan Liverpool vs Newcastle, meski kedua laga itu bisa tetap berjalan, tapi kasus covid juga menghampiri klub-klub itu.

Chelsea harus tanpa empat pemain yang terpapar covid, sementara Liverpool harus kehilangan tiga pemain yang teridentifikasi covid, terlepas dari kenyataan bahwa para pemain The Reds sudah divaksi menurut pengakuan dari Jurgen Klopp.

Untuk laga akhir pekan ini, sudah terdapat beberapa kepastian bahwa pertandingan akan ditunda karena ada satu pihak yang memiliki daftar panjang positif covid sehingga laga tidak bisa dijalankan.

Berkaca pada apa yang terjadi di Liga Inggris, berikut ini adalah 3 penyebab klub-klub Liga Inggris dihantam badai covid:

1. Varian Omicron Menyebar dengan Cepat

Alasan pertama tentu dari keterangan para medis, yang menyatakan bahwa Covid-19 memiliki varian baru bernama Omicron, varian yang menurut laporan cdc.gov, lebih mudah untuk menular, terlepas dari individu yang bersangkutan sudah divaksin atau belum, hal ini tentu tidak bisa dikontrol oleh Liga Inggris, karena penyebaran virus berjalan seperti apa adanya.

Satu-satunya solusi agar varian Omicron bisa cepat terputus adalah memberi jeda kompetisi, sesuatu yang harus dipertimbangkan lebih lanjut oleh Liga Inggris, karena badai covid ini datang pada bulan Desember, bulan yang seharusnya menjadi periode krusial bagi Liga Inggris karena ada banyak pertandingan yang harus dijalani.

2. Minimnya Kesadaran Pemain untuk Divaksin

Vaksin memang tidak membuat tubuh kebal sehingga tidak akan terdampak covid, hal ini dibuktikan oleh pengakuan Klopp yang menyatakan bahwa Virgil van Dijk, Curtis Jones dan Fabinho, semuanya sudah divaksin bahkan dua diantaranya sudah dua kali, tapi kenyataanya mereka tetap terdampak covid.

Meski begitu, ada lebih banyak ketenangan di klub karena Klopp sendiri mengakui ketiga pemainnya dalam kondisi baik-baik saja meski terdampak covid, hal itu karena vaksin yang sudah diterima para pemain.

Namun, tidak semua klub memiliki tingkat kesadaran vaksin yang bagus, karena banyak pemain yang hingga kini masih kukuh untuk tidak divaksinasi. Manchester United yang terdampak covid cukup parah saat ini, dilaporkan pada Oktober lalu bahwa The Red Devils menjadi salah satu klub dengan tingkat kesadaran vaksin yang sangat rendah dari para pemainnya.

Hal ini tentu bisa menjadi pengaruh besar dalam cepatnya penularan yang terjadi di Manchester United, karena minimnya vaksin yang diberikan.

3. Jadwal Padat, Kondisi Fisik Pemain Menurun

Pemain sepak bola profesional tetaplah manusia, yang bisa keletihan ketika melalui banyaknya pertandingan dalam jadwal padat yang sangat menguras fisik.

Covid bisa datang dengan mudah ke tubuh pemain apabila kondisi fisik pemain tidak dalam kondisi prima, apalagi di Inggris sedang menjalani musim dingin, di mana kondisi tubuh kadang kali mengalami kendala. Virus akan dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh, khususnya untuk para pemain yang belum divaksin.

Hal ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi Liga Inggris dalam merancang jadwalnya, karena covid masih belum pergi dari muka bumi ini dan setiap pemain juga manusia yang kondisi fisiknya tidak bisa selalu prima.

Sumber: harianhaluan.com

Load More Related Articles
Load More By Aoron Ratu
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Epidemiolog: Indonesia Mulai Masuk Fase Endemi pada 2022

PUBLIKSULTRA.ID – Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan Indon…