PublikSultra.id – Jakarta. WhatsApp, Instagram, dan Facebook down berjam-jam pada Senin (4/10/2021) malam hingga Selasa (5/10/21) pagi. Walhasil, kekayaan pendiri Facebook Inc, Mark Zuckerberg, merosot drastis hingga puluhan triliun rupiah.
Catatan Kontan.co.id, penyebab Facebook, Whatsapp dan Instagram tumbang adalah pembaharuan BGP (Border Gateway Protocol). Layanan WhatsApp, Facebook dan Instagram sulit diakses.
Selama WhatsApp, Instagram, dan Facebook down, Twitter seketika ramai dengan cuitan-cuitan yang mengungkapkan keresahan para pengguna layanan tersebut atas peristiwa yang sedang terjadi. Hingga pada akhirnya, sekitar pukul 00.00 pihak Facebook mengumumkan bahwa layanan mereka memang sedang mengalami gangguan dan sulit diakses.
Lewat akun resmi Twitternya (@Facebook), mereka meminta maaf atas kejadian tersebut dan segera memperbaikinya supaya kembali normal. Situs Downdetector juga mencatat bahwa peristiwa WhatsApp down yang juga disusul oleh Facebook dan Instagram puncaknya terjadi sekitar pukul 00.00.
Baca juga: Taiwan Diserbu 148 Pesawat dalam 4 Hari: Kami Waspada, China Semakin di Atas
Mengutip pemberitaan Kompas.com, kekayaan pribadi pendiri Facebook Inc, Mark Zuckerberg, turun lebih dari 6 miliar dollar AS atau setara Rp 85,6 triliun (kurs Rp 14.200 per dollar AS). Merosotnya kekayaan salah satu orang kaya di dunia ini terjadi usai Facebook, Instagram, dan WhatsApp mengalami down.
Tumbangnya layanan Facebook membuat saham raksasa perusahaan teknologi ini anjlok 4,9 persen akibat aksi jual investor. Pada penutupan perdagangan Senin (5/10), harga saham Facebook US$ 326,23, turun 4,89% dari sehari sebelumnya.
Sejak pertengahan September 2021, tercatat saham Facebook sudah mengalami penurunan sekitar 15 persen. Penurunan tajam saham Facebook pada Senin (4/10/2021) membuat kekayaan pribadi Mark Zuckerberg turun menjadi 121,6 miliar dollar AS. Kini, posisinya ada di peringkat nomor 5 dunia, satu tangga di bawah pendiri Microsoft, Bill Gates.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Zuckerberg turun hampir 140 miliar dollar AS hanya dalam hitungan minggu. Sebelumnya pada tanggal 13 September 2021, Wall Street Journal mulai menerbitkan serangkaian cerita berdasarkan cache dokumen internal Facebook.
Editor: Adi Wikanto
Sumber: Kompas.com
