Keamanan siber semakin penting, apalagi ketika banyak perusahaan bekerja dengan sistem cloud dan karyawan bekerja dari rumah (remote). Salah satu pendekatan terbaik untuk menghadapi ancaman siber saat ini adalah dengan Zero Trust Architecture (ZTA).
Namun, banyak perusahaan masih bingung harus mulai dari mana. Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk mulai menerapkan Zero Trust di lingkungan kerja Anda.
1. Pahami Prinsip Zero Trust
Sebelum mulai, penting untuk memahami dasar dari Zero Trust:
“Jangan langsung percaya siapa pun, selalu verifikasi terlebih dahulu.”
Artinya, semua akses—baik dari dalam maupun luar—harus dicek identitasnya dan diberi izin sesuai kebutuhan
2. Identifikasi Aset, Pengguna, dan Alur Data
- Daftar semua sistem penting, data sensitif, dan aplikasi yang digunakan.
- Identifikasi siapa saja yang mengakses data tersebut, dari mana, dan dengan perangkat apa.
- Lacak aliran data antar sistem dan pengguna, agar tahu di mana potensi risiko muncul.
3. Kategorikan dan Batasi Akses
- Terapkan prinsip least privilege (akses minimum yang diperlukan).
- Atur hak akses berdasarkan peran dan fungsi kerja, bukan berdasarkan siapa yang paling senior.
- Buat kebijakan akses yang fleksibel namun aman, misalnya pengguna hanya bisa mengakses sistem saat menggunakan perangkat resmi perusahaan.
4. Gunakan Autentikasi Multi-Faktor (MFA)
- Jangan hanya mengandalkan password.
- Gunakan MFA, misalnya kombinasi password dan kode OTP di ponsel, atau sidik jari.
- Ini akan mencegah akses tidak sah jika password bocor.
5. Segmentasikan Jaringan
- Bagi jaringan menjadi beberapa bagian kecil (micro-segmentation).
- Jadi, jika ada satu bagian yang kena serangan, tidak langsung menyebar ke seluruh sistem.
- Batasi komunikasi antar bagian jaringan sesuai kebutuhan.
6. Monitor dan Analisis Aktivitas Secara Real-Time
- Gunakan tools keamanan untuk memantau aktivitas pengguna dan perangkat.
- Cari pola-pola mencurigakan, seperti login dari lokasi asing atau akses ke data yang tidak biasa.
- Buat sistem peringatan dini agar bisa merespons ancaman dengan cepat.
7. Terapkan Kebijakan Keamanan Berbasis Risiko
- Gunakan pendekatan dynamic policy, yaitu aturan yang menyesuaikan dengan situasi:
- Contoh: Jika seorang karyawan login dari lokasi asing atau perangkat baru, minta verifikasi tambahan.
- Dengan ini, perusahaan tetap aman tanpa mengganggu kenyamanan pengguna.
8. Edukasi dan Libatkan Seluruh Tim
- Keamanan bukan hanya tugas tim IT. Semua karyawan perlu tahu:
- Apa itu Zero Trust?
- Mengapa penting?
- Apa yang harus mereka lakukan (misalnya tidak membagikan password, hati-hati klik tautan).
- Lakukan pelatihan rutin dan buat kebijakan keamanan yang mudah dipahami.
9. Evaluasi dan Tingkatkan Secara Berkala
- Teknologi dan ancaman terus berubah.
- Lakukan audit sistem keamanan secara rutin.
- Perbaiki kelemahan dan sesuaikan strategi berdasarkan perkembangan terbaru.
Kesimpulan
Menerapkan Zero Trust Architecture memang butuh waktu dan strategi yang matang. Tapi langkah ini sangat penting untuk menjaga keamanan perusahaan dari serangan siber yang semakin rumit.
Mulailah dari langkah kecil namun konsisten: kenali aset, batasi akses, verifikasi identitas, dan terus pantau sistem Anda. Dengan pendekatan Zero Trust, perusahaan Anda akan lebih siap menghadapi risiko di era digital.
Penulis : Alfira Melani Putri
Nim : 23156201006
Jurusan : Sistem Komputer STMIK Catur Sakti Kendari