PublikSultra.id – Industri GPU Tiongkok kini semakin panas. Dua perusahaan lokal, yaitu Lisuan Tech dan Moore Threads baru saja merilis produknya yang mulai menyaingi GPU mainstream NVIDIA. Ini bukan sekadar ambisi teknologi; ini soal kemandirian chip dan pasar global yang mulai bergeser.
Lisuan Tech resmi meluncurkan GPU pertamanya berbasis chip G100 menggunakan proses fabrikasi 6 nm dari TSMC. Dua varian ditawarkan adalah 7G106 (12 GB) untuk gaming, dan 7G105 (24 GB ECC) untuk penggunaan AI dan enterprise. GPU ini diklaim memiliki daya komputasi hingga 24 TFLOP/s dan mampu menjalankan game papan atas seperti Black Myth: Wukong di 4K high dengan frame rate melebihi 70 FPS. Tes sintetis OpenCL menunjukkan skor 111.290, unggul sekitar 10 % dari RTX 4060, sekaligus hanya tertinggal sekitar 9 % dari RTX 5060.

Tak mau ketinggalan, Moore Threads mengeluarkan GPU gaming MTT S90, yang hasil benchmark bocornya menunjukkan performa menyaingi RTX 4060. Di tes Ludashi, S90 mencetak 420.000 poin versus 400.000 milik RTX 4060. Di 3DMark Steel Nomad, S90 mendapatkan skor 2.567, lebih tinggi dari 2.340 milik RTX 4060. Bahkan dalam Unigine Valley, S90 unggul tajam dengan skor 1.467 vs 1.111. Namun di Fire Strike Ultra dan di tes pada 4K ultra berat, S90 masih tertinggal sedikit dengan skor 5.210 vs. 5.863.

Perlahan tapi pasti, Nvidia menghadapi kompetisi nyata dari Tiongkok di ranah GPU mainstream. Meskipun belum sempurna, performa Lisuan dan Moore Threads sudah cukup menarik perhatian dunia. Kalau driver dan optimisasi terus berkembang dan ditambah dengan harga bersaing, bukan tidak mungkin gamer dan profesional global akan mempertimbangkan opsi selain NVIDIA atau AMD.