JAKARTA, PUBLIKSULTRA. ID – Tindakan kepala daerah di Pulau Semau yang melibatkan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur Josef Nae Soi mendapat kecaman dari Seorang tokoh agama Kristen dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Pendeta Emi Sahertian.
Sebuah video beredar di media sosial mengenai pertemuan kepada daerah NTT yang melibatkan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur Josef Nae Soi dan kepala daerah atau perwakilan di seluruh NTT.
Pertemuan tersebut diadakan di Pulau Semau, Jumat, 27 Agustus 2021.
Dari video yang beredar, terlihat jelas kerumunan yang terjadi pada pertemuan tersebut padahal saat ini, Indonesia sedang menghadapi pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak
Bahkan, seorang pria terlihat tidak mengenakan masker.
Terciptanya kerumunan tersebut tentu saja menjadi perhatian publik.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara Kupang, Emi Sahertian mengecam agenda tersebut.
“Bagi saya kerumunan ini contoh tidak baik bagi masyarakat terutama ketika penerapan PPKM level IV sedang berlangsung dan penularan Covid-19 mulai melandai,” kata Emi Sahertian dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul Tokoh Agama Kecam Kerumunan Kepala Daerah NTT: Tindakan Kriminal dan Ancam Nyawa Orang, Senin (30/8/2021).
Selain itu, Emi menilai kerumunan tersebut merupakan salah satu bentuk tindakan kriminal yang membahayakan nyawa orang lain.
Hal tersebut mengingat kendurnya penerapan protokol kesehatan pada saat penyebaran Covid-19 sangat cepat.
“Pengaturan kedaruratan yang dilakukan untuk mencegah penularan dan menyelamatkan banyak nyawa masyarakat bila dilanggar ini sekelas dengan tindakan kriminal. Kegiatan berisiko ini akan bisa ditiru oleh masyarakat, bahkan bisa mengancam jiwa sesama karena rentan penularan Covid-19 yang mulai melandai di NTT,” tuturnya. (*)
Sumber: Pikiran Rakyat