Pendahuluan
Facebook adalah salah satu media sosial terbesar di dunia, dengan miliaran pengguna. Tapi siapa sangka, platform ini pernah mengalami kebocoran data besar-besaran, yang membuat jutaan informasi pribadi penggunanya tersebar di internet.
Bagaimana kebocoran ini terjadi? Dan apa peran digital forensic dalam menyelidiki kasus seperti ini?
Apa Itu Kebocoran Data?
Kebocoran data (data breach) adalah peristiwa ketika informasi rahasia seperti:
- Nama lengkap
- Nomor telepon
- Tanggal lahir
- Bahkan kata sandi
diketahui atau dicuri oleh orang yang tidak berhak.
Dalam kasus Facebook, data dari lebih dari 500 juta pengguna bocor dan tersedia gratis di forum hacker pada tahun 2021.
Bagaimana Data Bisa Bocor?
Bukan karena peretas membobol server utama Facebook, tapi karena:
- Fitur pencarian lewat nomor telepon yang dimanfaatkan secara tidak sah
- Skrip otomatis (bot) yang mengumpulkan data publik secara massal
- Kurangnya pembatasan akses dan keamanan API (jembatan antara aplikasi dan sistem data Facebook)
Data memang “terlihat publik” secara teknis, tapi tidak dimaksudkan untuk dikumpulkan sebanyak itu.
Apa Peran Digital Forensic dalam Kasus Ini?
Digital forensic adalah ilmu yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengamankan bukti digital.
Dalam kasus kebocoran data Facebook, forensik digital dilakukan untuk:
✅ 1. Menganalisis Sumber Kebocoran
Ahli forensik menelusuri:
- Dari mana data berasal (situs, server, bot, atau aplikasi pihak ketiga)
- Kapan data dikumpulkan
- Metode teknis apa yang digunakan (scraping, API abuse, atau phishing)
✅ 2. Memverifikasi Keaslian Data
Tidak semua data yang dibagikan online adalah asli.
Digital forensic memeriksa:
- Apakah data benar-benar dari Facebook?
- Apakah informasi itu sesuai dengan database internal?
- Apakah ada manipulasi data?
✅ 3. Menelusuri Penyebaran Data
Ahli forensik melacak:
- Siapa yang pertama kali menyebarkan data?
- Di forum atau dark web mana data tersebut dibagikan?
- Apakah data digunakan untuk penipuan atau kampanye hoaks?
✅ 4. Menyediakan Bukti untuk Penegak Hukum
Jika pelakunya ditemukan, hasil analisis forensik digunakan untuk:
- Menangkap atau menuntut pelaku
- Membuktikan pelanggaran hukum seperti pencurian data atau pelanggaran privasi
Tantangan dalam Investigasi Data Leak
⚠️ 1. Skala Data Besar
Dengan jutaan akun, analisis membutuhkan waktu dan tenaga yang besar.
⚠️ 2. Pelaku Anonim
Penyebar data bisa menggunakan VPN atau identitas palsu.
⚠️ 3. Hukum Internasional
Server dan pelaku bisa berada di negara berbeda, sehingga butuh kerja sama internasional.
Apa Dampaknya bagi Pengguna?
Kebocoran data bisa digunakan untuk:
- Penipuan (scam, phishing)
- Pencurian identitas
- Penyebaran hoaks atau propaganda
- Mengakses akun lain dengan info pribadi
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
✅ Ganti kata sandi secara rutin
✅ Aktifkan verifikasi 2 langkah (2FA)
✅ Batasi informasi pribadi yang dibagikan online
✅ Waspada terhadap email atau pesan mencurigakan
Kesimpulan
Kebocoran data Facebook adalah peringatan bahwa keamanan digital sangat penting. Meski data telah bocor, peran digital forensic sangat penting dalam:
- Melacak pelaku
- Mengetahui cara kebocoran terjadi
- Membantu pengguna dan hukum untuk bertindak
“Di era digital, data adalah aset berharga — dan digital forensic adalah penjaganya.”
Nama : Usni pebriyanti dewi makasau
Nim : 23156201036
Jurusan : Sistem komputer