Home Berita Jokowi Tak Ingin Kekayaan Alam Melimpah Indonesia Justru Jadi Musibah

Jokowi Tak Ingin Kekayaan Alam Melimpah Indonesia Justru Jadi Musibah

4 min read
0
0
312
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

PublikSultra.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur, Indonesia dikaruniai kekayaan sumber daya alam melimpah yang bisa dikeruk jadi pendapatan bagi negara. Namun, dia tak ingin berkah tersebut justru malah menjadi musibah.

“Memang kita tahu kekayaan sumber daya alam itu adalah anugerah, tetapi jika tidak dikelola dengan baik juga bisa menjadi sebuah musibah,” seru Jokowi, Rabu (13/10).

Baca Juga: Jokowi akan Lantik Megawati Soekarnoputri

Menurut dia, pemerintah dan masyarakat perlu bekerjasama menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi serta pelestarian dan keberlanjutan alam. Jokowi lantas mencontohkannya pada proses penangkapan ikan dan pertambangan.

Baca Juga: Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Gugat AD/ART Pakai Cara Pikir Hukum

“Penangkapan ikan harus dilakukan untuk kesejahteraan rakyat, tetapi juga harus terukur dan juga dijamin keberlanjutannya. Tidak hanya diambil, diambili terus tapi habis karena tidak terukur karena tidak terkalkulasi,” ujar dia.

Baca Juga: Jokowi Ingin Setop Ekspor Bahan Mentah: Kita Jangan Jadi Tukang Gali Saja

“Penambangan juga bisa dilakukan tapi juga terukur, dikendalikan dan dijamin pengelolaannya pasca penambangan. Industri kehutanan, perkebunan juga bisa kita lakukan tapi dilakukan dengan menjamin keberlanjutan dan menjaga kekayaan hayati kita,” imbuhnya.

Namun, Jokowi mengingatkan, langkah itu saja tidak cukup. Dia pun meminta kepada seluruh pelaku usaha untuk menjamin nilai tambah agar bisa berdampak bagi kepentingan nasional.

Baca Juga: Pimpinan DPR Minta Polri dan OJK Tindak Pinjol Ilegal Meresahkan Rakyat

Jokowi menceritakan upaya pemerintah yang berhasil mengakuisisi kepemilikan saham PT Freeport Indonesia menjadi 51 persen. Kemudian juga Blok Mahakam yang 43 tahun dikuasai Total dari Perancis, dan Blok Rokan yang dikelola Chevron selama 97 tahun.

“Sekarang tinggal kita melihat, kita bisa tidak melanjutkan, meningkatkan produksi dari yang telah kita ambil alih ini? Ini lah yang masih jadi pertanyaan, tapi kita lihat setahun, 2 tahun, 4 tahun kita lihat mampukah kita,” tuturnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

Load More Related Articles
Load More By Nyiu Clarity
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Jokowi Banting Tulang ‘Jualan’ IKN: Promosi ke Warga Singapura hingga Australia

PublikSultra – Presiden Joko Widodo alias Jokowi sedang gencar-gencarnya mempromosik…