Pendahuluan

Di dunia digital saat ini, banyak kegiatan dilakukan lewat perangkat elektronik seperti komputer, HP, dan internet. Tapi tidak semua orang menggunakan teknologi untuk hal baik. Ada juga yang memanfaatkannya untuk berbuat kejahatan, seperti penipuan online, pencurian data, hingga peretasan akun media sosial.

Yang jadi masalah, kejahatan digital sering kali tidak meninggalkan bukti yang terlihat. Namun, sebenarnya setiap aktivitas di dunia maya meninggalkan jejak digital. Di sinilah peran digital forensik sangat penting — untuk menemukan jejak tersembunyi dan mengungkap kebenaran.

Apa Itu Digital Forensik?

Digital forensik adalah ilmu yang digunakan untuk mencari, menyimpan, menganalisis, dan menyajikan bukti dari perangkat digital. Tujuannya adalah untuk mengungkap kebenaran dari suatu kasus, terutama yang melibatkan kejahatan siber.

Bukti digital bisa berasal dari berbagai hal, seperti riwayat pesan, file yang sudah dihapus, log aktivitas, hingga alamat IP dari pelaku.

Mengapa Jejak Digital Itu Penting?

Meskipun tidak terlihat secara langsung, setiap aktivitas digital akan meninggalkan bekas. Misalnya:

  • Saat mengirim email, akan tercatat waktu dan alamat IP-nya.
  • Saat membuka situs web, akan tersimpan dalam riwayat browser.
  • Saat menghapus file, jejaknya masih bisa ditemukan di sistem komputer.

Semua itu bisa digunakan oleh tim digital forensik untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, siapa pelakunya, dan kapan kejadiannya.

Bagaimana Digital Forensik Bekerja?

Berikut langkah-langkah umum dalam digital forensik:

  1. Mengumpulkan Bukti
    Perangkat seperti laptop, HP, atau harddisk disita dan disalin agar datanya bisa dianalisis tanpa merusak aslinya.
  2. Melindungi Data Asli
    Penting untuk menjaga data tetap utuh dan tidak diubah. Biasanya digunakan sistem pengamanan seperti hashing.
  3. Menganalisis Jejak Digital
    Tim forensik akan mencari informasi tersembunyi: file yang dihapus, pesan terenkripsi, log aktivitas, dan lainnya.
  4. Membuat Laporan Hasil
    Semua temuan dirangkum dalam laporan yang bisa digunakan di pengadilan atau untuk proses hukum.

Contoh Pengungkapan Jejak Digital

  • Kasus Penipuan Online
    Seorang korban mentransfer uang ke akun yang tidak dikenal. Forensik digital bisa melacak percakapan pelaku dan jejak transaksi yang ditinggalkan.
  • Kasus Peretasan Akun Media Sosial
    Pelaku mengganti email dan password akun orang lain. Dari log masuk dan alamat IP, pelaku bisa dilacak.
  • Pencurian Data Perusahaan
    Data penting dicuri oleh orang dalam. Jejak siapa yang terakhir membuka file dan kapan waktunya bisa dianalisis lewat sistem komputer.

Tantangan Mengungkap Jejak Tersembunyi

Mengungkap jejak digital tidak selalu mudah. Beberapa tantangan yang sering dihadapi antara lain:

  • Pelaku menggunakan VPN atau software penyembunyi jejak
  • Data sudah dihapus atau terenkripsi
  • Volume data sangat besar sehingga butuh waktu untuk dianalisis
  • Masalah hukum dan privasi yang membatasi pengambilan data

Kesimpulan

Walaupun kejahatan digital tidak terlihat secara langsung, jejak digital tetap ada dan bisa ditemukan. Dengan bantuan digital forensik, banyak kasus kejahatan bisa diungkap dan pelaku bisa dibawa ke jalur hukum.

Teknologi memang bisa digunakan untuk menyembunyikan kejahatan, tapi teknologi juga bisa digunakan untuk membongkarnya. Itulah kekuatan digital forensik: menemukan jejak tersembunyi demi mengungkap kebenaran.

 

Nama : Usni pebriyanti dewi makasau

Nim : 23156201036

Jurusan : Sistem Komputer