Pendahuluan
Saat membayangkan ancaman siber, kita sering membayangkan hacker dari luar yang mencoba membobol sistem. Tapi kenyataannya, salah satu ancaman paling berbahaya justru datang dari dalam organisasi sendiri—dari karyawan, mantan pegawai, atau mitra internal. Ini disebut sebagai insider threats.

Artikel ini akan menjelaskan apa itu insider threats, mengapa mereka berbahaya, jenis-jenisnya, dan bagaimana cara mencegahnya.


Apa Itu Insider Threat?

Insider threat adalah ancaman keamanan yang berasal dari orang dalam organisasi—mereka yang memiliki akses sah ke sistem, data, atau jaringan, tetapi menyalahgunakannya, baik dengan sengaja maupun karena kelalaian.

🔍 Contohnya:

  • Karyawan yang mencuri data pelanggan

  • Pegawai yang tak sengaja klik tautan berbahaya

  • Mantan karyawan yang masih punya akses sistem

  • Mitra bisnis yang membocorkan informasi sensitif


Mengapa Insider Threats Berbahaya?

  1. Sulit Dideteksi
    Karena pelaku memiliki akses sah, aktivitas mereka terlihat “normal.”

  2. Dampaknya Bisa Sangat Besar
    Bocornya data penting atau rahasia bisnis bisa menghancurkan reputasi perusahaan.

  3. Kepercayaan Disalahgunakan
    Organisasi percaya pada karyawannya—dan itu bisa dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.

  4. Tidak Semua Dilakukan dengan Niat Jahat
    Banyak insiden terjadi karena ketidaktahuan atau kelalaian.


Jenis-Jenis Insider Threat

🛑 1. Malicious Insider (Niat Jahat)
Orang dalam yang sengaja mencuri, merusak, atau membocorkan informasi.
Contoh:

  • Karyawan yang sakit hati dan membocorkan data

  • Pegawai yang dibayar pesaing untuk mencuri rahasia perusahaan

⚠️ 2. Negligent Insider (Kelalaian)
Orang yang lalai menjaga keamanan meski tidak bermaksud jahat.
Contoh:

  • Menggunakan password lemah

  • Membuka file dari email phishing

  • Menyimpan data penting di flashdisk tanpa enkripsi

🤝 3. Third-Party Insider
Pihak luar yang diberi akses terbatas tetapi menyalahgunakannya.
Contoh:

  • Vendor IT yang mencuri data pelanggan

  • Freelance yang menyimpan data penting di cloud pribadi


Contoh Kasus Nyata (Disederhanakan)

Seorang mantan karyawan startup teknologi lupa dicabut aksesnya setelah resign. Ia masih bisa masuk ke sistem dan mengunduh kode produk untuk dijual ke pesaing. Hal ini menyebabkan kerugian besar dan kehilangan kepercayaan pelanggan.


Bagaimana Cara Mencegah Insider Threat?

1. Gunakan Prinsip “Least Privilege”
Berikan akses hanya sesuai kebutuhan kerja. Jangan beri semua karyawan akses penuh.

2. Cabut Akses Segera Setelah Resign
Pastikan akses dinonaktifkan segera setelah seseorang keluar dari perusahaan.

3. Pantau Aktivitas Pengguna
Gunakan log dan monitoring untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.

4. Terapkan Multi-Factor Authentication (MFA)
Untuk menghindari penyalahgunaan akun, gunakan verifikasi lebih dari satu langkah.

5. Edukasi Karyawan Secara Berkala
Latih karyawan agar paham soal keamanan data dan ancaman siber.

6. Gunakan Perjanjian & Kebijakan Keamanan
Buat aturan tertulis tentang kerahasiaan data dan konsekuensi pelanggaran.


Kesimpulan

Insider threats adalah ancaman nyata yang sering diremehkan.
Karena pelakunya adalah orang dalam, dampaknya bisa lebih merusak daripada serangan luar. Namun, dengan sistem keamanan yang tepat dan kesadaran dari semua pihak, ancaman ini bisa dicegah.

🛡️ Ingat: Bukan hanya hacker yang berbahaya—tapi juga siapa saja yang sudah kita percayai.

NAMA: SULFIANA

NIM: 23156201033

PRODI: SISTEM KOMPUTER