Pendahuluan

Di era digital saat ini, banyak aplikasi dan situs web digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari belanja online hingga layanan perbankan. Namun, tidak semua aplikasi web aman. Salah satu celah keamanan yang sering diabaikan tapi bisa berbahaya adalah HTML Injection.

Meskipun terdengar sepele, HTML Injection bisa dimanfaatkan oleh penyerang untuk merusak tampilan web, menipu pengguna, atau bahkan menyisipkan link berbahaya. Artikel ini akan membahas apa itu HTML Injection, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana cara mencegahnya.

Apa Itu HTML Injection?

HTML Injection adalah teknik serangan di mana penyerang menyisipkan kode HTML ke dalam halaman web melalui input pengguna yang tidak difilter dengan benar. Misalnya, saat seseorang mengisi kolom komentar, ia bisa menyisipkan tag HTML seperti <h1>, <a>, atau <script>.

Perbedaan HTML Injection dan XSS:
HTML Injection hanya menyisipkan elemen HTML biasa (misalnya teks besar, link, gambar). Sementara XSS (Cross-Site Scripting) bisa menyisipkan JavaScript berbahaya yang bisa mencuri data pengguna atau mengontrol halaman.

Bagaimana HTML Injection Terjadi?

HTML Injection biasanya terjadi karena:

  • Input pengguna tidak difilter atau disanitasi. Misalnya, form komentar atau kotak pencarian yang langsung menampilkan hasil tanpa pengecekan isi.
  • Karakter khusus HTML tidak diubah (escaped). Misalnya karakter <, >, dan " yang seharusnya diubah menjadi kode aman.

Contoh:
Jika seseorang mengetikkan </div><h1>Halo Dunia</h1> di kolom komentar, dan komentar itu ditampilkan langsung tanpa proses filter, maka tulisan “Halo Dunia” akan tampil besar karena tag <h1>.

Dampak HTML Injection

Meskipun tidak seberbahaya XSS, HTML Injection tetap bisa menimbulkan kerugian, seperti:

  • Tampilan halaman menjadi rusak atau kacau.
  • Pengguna bisa tertipu. Misalnya penyerang menyisipkan link palsu seperti “Klik di sini untuk unduh hadiah”.
  • Pintu masuk ke serangan lain. HTML Injection bisa digunakan sebagai langkah awal untuk mencoba injeksi yang lebih berbahaya.

Studi Kasus Singkat

Bayangkan sebuah situs blog yang menampilkan komentar pengunjung tanpa filter. Seorang pengguna menulis komentar seperti ini:

<a href="http://phishing.com">Klik di sini untuk hadiah</a>

Jika situs tidak memfilter komentar itu, pengunjung lain bisa mengklik link tersebut dan masuk ke situs penipuan.

Cara Mencegah HTML Injection

Berikut beberapa cara untuk mencegah HTML Injection:

  • Validasi input: Pastikan hanya karakter atau teks tertentu yang boleh masuk (misalnya tanpa tag HTML).
  • Sanitasi input: Ubah karakter khusus seperti < menjadi &lt;, > menjadi &gt;.
  • Gunakan fungsi keamanan bawaan: Banyak framework (seperti Laravel, Django, atau Express.js) punya fungsi untuk mengamankan output.
  • Hindari menampilkan input pengguna secara langsung.
  • Gunakan Content Security Policy (CSP): Untuk membatasi sumber daya yang bisa dijalankan di halaman.

Praktik Terbaik bagi Developer

Sebagai pengembang, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan:

  • Gunakan whitelist, yaitu hanya izinkan karakter atau format tertentu.
  • Lakukan pengujian keamanan secara rutin, termasuk menggunakan tools otomatis (scanner) untuk mencari celah.
  • Manfaatkan framework modern yang memiliki perlindungan terhadap HTML Injection.

Kesimpulan

HTML Injection adalah salah satu celah keamanan yang sering diremehkan, padahal dampaknya bisa cukup serius. Dengan pemahaman yang baik dan penerapan praktik terbaik, HTML Injection bisa dicegah.

Keamanan web adalah tanggung jawab bersama—bukan hanya tim keamanan, tapi juga pengembang dan pemilik aplikasi. Jangan biarkan celah kecil menjadi masalah besar.