Pendahuluan
Kepercayaan nasabah adalah hal yang paling penting bagi perusahaan di industri finansial seperti bank, asuransi, dan fintech. Di era digital, kepercayaan ini bisa runtuh hanya karena satu kebocoran data atau serangan siber. Oleh karena itu, perusahaan finansial perlu memastikan keamanan sistem mereka. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan DevSecOps, yaitu metode yang menggabungkan pengembangan, operasi, dan keamanan secara bersamaan.
DevSecOps: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?
DevSecOps adalah kepanjangan dari Development, Security, dan Operations. Ini adalah cara kerja baru yang menempatkan keamanan sebagai bagian utama sejak awal pengembangan perangkat lunak. Jika dulu keamanan sering ditambahkan di akhir proyek, sekarang dengan DevSecOps, keamanan sudah dipikirkan dan diuji dari awal hingga akhir. Ini membantu tim pengembang, operasi, dan keamanan bekerja sama lebih cepat dan lebih aman.
Tantangan Keamanan di Industri Finansial
Industri finansial sering menjadi target utama serangan siber. Beberapa ancaman yang sering muncul adalah pencurian data, penipuan online (phishing), serangan ransomware, dan serangan DDoS. Selain itu, perusahaan finansial juga harus mematuhi berbagai peraturan ketat, seperti PCI DSS untuk transaksi kartu kredit atau GDPR untuk perlindungan data pribadi. Banyak perusahaan juga masih menggunakan sistem lama (legacy system) yang sulit diamankan.
Manfaat DevSecOps untuk Kepercayaan Nasabah
Dengan menerapkan DevSecOps, perusahaan finansial bisa:
- Lebih cepat menemukan dan memperbaiki celah keamanan.
- Memastikan layanan tetap sesuai dengan aturan dan standar keamanan.
- Memberikan rasa aman kepada nasabah karena mereka tahu data mereka dijaga dengan baik.
- Mengurangi risiko downtime yang bisa merugikan nasabah dan perusahaan.
Cara Menerapkan DevSecOps di Perusahaan Finansial
Untuk sukses menerapkan DevSecOps, perusahaan finansial bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Membangun kerja sama erat antara tim pengembang, operasi, dan keamanan.
- Memasukkan proses keamanan ke dalam alur pengembangan perangkat lunak (pipeline CI/CD), seperti dengan tes keamanan otomatis pada kode yang dibuat.
- Menggunakan alat bantu (tools) yang bisa mendeteksi kelemahan secara otomatis, seperti SonarQube, Snyk, atau Checkmarx.
- Selalu memantau aktivitas sistem agar bisa merespons cepat jika ada ancaman.
- Melatih semua anggota tim agar paham pentingnya keamanan.
Studi Kasus Singkat
Salah satu contoh penerapan DevSecOps yang berhasil adalah di sebuah bank digital di Asia yang berhasil menurunkan jumlah insiden keamanan hingga 70% dalam setahun setelah menerapkan DevSecOps. Selain itu, kepuasan dan kepercayaan nasabah juga meningkat karena layanan bank menjadi lebih stabil dan aman.
Tantangan dalam Menerapkan DevSecOps
Meskipun banyak manfaatnya, menerapkan DevSecOps juga tidak mudah. Beberapa tantangannya adalah:
- Budaya kerja lama yang masih memisahkan tanggung jawab antara tim pengembang dan keamanan.
- Biaya awal yang cukup besar untuk membeli alat bantu dan pelatihan tim.
- Ketersediaan tenaga ahli yang menguasai DevSecOps masih terbatas.
Kesimpulan
DevSecOps adalah cara kerja yang sangat penting bagi perusahaan finansial di era digital. Dengan DevSecOps, keamanan tidak hanya menjadi tambahan di akhir, tapi sudah menjadi bagian utama sejak awal pengembangan. Ini membantu perusahaan menjaga kepercayaan nasabah dengan memberikan layanan yang aman dan andal.
Call to Action
Sudah saatnya perusahaan finansial mulai mengevaluasi cara kerja mereka. Apakah keamanan sudah menjadi bagian dari setiap langkah pengembangan? Jika belum, inilah saat yang tepat untuk mulai menerapkan DevSecOps demi menjaga kepercayaan nasabah.
Nama : Idil Ade Putra
Nim : 23156201024
Prodi : SIstem Komputer