I. Pendahuluan
Di dunia nyata, stalking atau menguntit sudah dikenal sebagai tindakan yang meresahkan. Kini, di dunia digital, muncul versi barunya: cyberstalking. Tanpa disadari, seseorang bisa menjadi korban dari pelaku yang terus memantau, mengganggu, atau meneror melalui media digital.
II. Apa Itu Cyberstalking?
Cyberstalking adalah tindakan mengawasi atau meneror seseorang secara online, biasanya melalui media sosial, email, atau aplikasi pesan. Pelaku bisa saja mantan pasangan, orang asing, atau bahkan teman dekat yang obsesif. Tindakan ini termasuk mengirim pesan terus-menerus, memantau aktivitas online, atau menyebarkan informasi pribadi.
III. Ciri-Ciri Cyberstalking
-
Mendapat pesan berulang yang mengganggu atau mengancam.
-
Pelaku tahu aktivitas online yang seharusnya bersifat pribadi.
-
Sering dikomentari atau dikirimi pesan tentang hal-hal pribadi.
-
Merasa diawasi setiap kali beraktivitas di media sosial.
-
Data pribadi seperti alamat atau nomor telepon tersebar tanpa izin.
IV. Dampak Cyberstalking bagi Korban
-
Rasa tidak nyaman dan kehilangan rasa aman.
-
Gangguan psikologis seperti kecemasan atau stres.
-
Ketakutan untuk menggunakan media sosial atau internet.
-
Kerugian reputasi jika pelaku menyebarkan informasi palsu.
V. Contoh Kasus Cyberstalking
Seorang pelajar perempuan mendapatkan pesan terus-menerus dari akun anonim. Pelaku tahu jadwal sekolah, teman-temannya, dan bahkan lokasi terakhirnya. Ternyata, semua itu diperoleh dari informasi yang ia unggah sendiri di media sosial.
VI. Cara Mencegah dan Mengatasi Cyberstalking
-
Batasi informasi pribadi yang dibagikan di internet.
-
Gunakan pengaturan privasi maksimal di media sosial.
-
Blokir dan laporkan akun mencurigakan.
-
Jangan membalas pesan provokatif atau mencurigakan.
-
Jika sudah terlalu parah, segera laporkan ke pihak berwajib.
VII. Kesimpulan
Cyberstalking adalah bentuk kekerasan digital yang bisa merusak mental dan rasa aman korban. Meskipun terjadi di dunia maya, dampaknya sangat nyata. Waspada dan bijak dalam berinternet adalah langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman semacam ini.
Penulis: Asdwipa Septiade Giling
NIM: 23156201008
Jurusan: Sistem Komputer, STIMIK Catur Sakti Kendar