Pendahuluan
Di era kripto seperti sekarang, orang bisa menghasilkan uang dengan menambang mata uang digital seperti Bitcoin atau Monero. Tapi, ada cara ilegal yang digunakan sebagian pelaku: mereka menggunakan komputer orang lain tanpa izin untuk menambang. Inilah yang disebut cryptojacking.
Cryptojacking adalah kejahatan siber yang memanfaatkan perangkat orang lain—laptop, server, atau smartphone—untuk menambang kripto secara diam-diam. Untuk mengungkap kejahatan ini, dibutuhkan bantuan dari digital forensic.
Apa Itu Cryptojacking?
🔍 Cryptojacking berasal dari kata “crypto” (mata uang kripto) dan “hijacking” (pembajakan).
Pelaku biasanya:
- Menyebarkan malware penambang kripto melalui email atau website
- Menyisipkan skrip ke dalam situs agar saat dibuka, perangkat korban langsung digunakan untuk menambang
👀 Dampaknya:
- Komputer menjadi lambat
- Konsumsi listrik meningkat
- Perangkat cepat rusak
- Korban sering tidak menyadari perangkatnya disalahgunakan
Bagaimana Digital Forensic Melacak Cryptojacking?
Ahli forensik digital melakukan beberapa langkah untuk mengungkap pelaku dan bukti cryptojacking:
1. Mendeteksi Aktivitas Mencurigakan
Ahli forensik memantau:
- CPU atau GPU yang terus bekerja maksimal padahal tidak sedang digunakan
- Perangkat menjadi panas tanpa alasan
- Proses aneh berjalan di latar belakang
📌 Contoh: Program dengan nama asing atau skrip web aktif terlalu lama.
2. Analisis Malware
Jika dicurigai ada file berbahaya:
- Malware diambil dan dianalisis (tanpa merusak bukti aslinya)
- Dilihat kode dan alamat tujuan (misalnya ke server mining)
💻 Tools yang digunakan: Cuckoo Sandbox, Wireshark, dan Process Hacker
3. Melacak Server Mining
Biasanya, cryptojacking menghubungkan perangkat korban ke pool mining atau server yang mengatur penambangan.
Ahli forensik bisa:
- Melacak alamat IP tujuan malware
- Menganalisis lalu lintas jaringan (network traffic)
- Menghubungkan alamat dompet kripto pelaku
4. Investigasi Dompet Kripto
Setiap hasil mining disalurkan ke wallet kripto. Meskipun transaksi kripto bersifat anonim, dengan teknik blockchain forensics, dompet bisa dilacak dan dihubungkan dengan identitas pelaku.
🔐 Tools yang digunakan: Chainalysis, CipherTrace, atau analisis manual blockchain explorer
5. Mengamankan Bukti
Semua proses:
- Disimpan dalam laporan digital forensic lengkap
- Diberi hash (kode unik) untuk membuktikan keaslian
- Digunakan dalam penyidikan hukum dan pengadilan
Contoh Kasus Nyata
📍 Kasus di Sebuah Universitas
Banyak komputer lab menjadi lambat. Ternyata ada skrip mining kripto di browser yang otomatis berjalan saat dibuka.
🔍 Hasil forensik:
- Skrip .js dari situs yang disusupi
- Server tujuan terhubung ke mining pool Monero
- Pelaku adalah mahasiswa yang menyisipkan skrip tersebut ke situs internal
✅ Pelaku dihukum karena menyalahgunakan sistem kampus.
Tantangan dalam Investigasi Cryptojacking
❗ Beberapa kendala:
- Malware bisa menyembunyikan jejak (anti-forensic)
- Dompet kripto sulit dilacak jika pakai koin anonim seperti Monero
- Banyak korban tidak sadar perangkatnya digunakan
Kesimpulan
Cryptojacking adalah kejahatan siber tersembunyi yang memanfaatkan perangkat orang lain untuk keuntungan pribadi.
Namun, dengan bantuan digital forensic, aktivitas ini bisa dibongkar: mulai dari mendeteksi malware, melacak dompet kripto, hingga mengumpulkan bukti hukum.
🔎 Jadi, forensik digital adalah kunci untuk melindungi pengguna dan menangkap pelaku kejahatan kripto di dunia maya.
Nama : Usni pebriyanti dewi makasau
Nim : 23156201036
Jurusan : Sistem Komputer