Pendahuluan

Saat ini, banyak orang dan perusahaan menyimpan data mereka di cloud — layanan penyimpanan online seperti Google Drive, Dropbox, iCloud, dan Amazon Web Services. Dengan cloud, data bisa diakses kapan saja dan dari mana saja.

Namun, jika terjadi kejahatan digital, data yang tersimpan di cloud juga bisa menjadi bukti penting. Inilah yang disebut Cloud Forensics — proses mengumpulkan dan menganalisis bukti digital dari layanan cloud.

Tapi, penyelidikan di cloud tidak semudah menyelidiki komputer biasa. Ada banyak tantangan teknis dan hukum yang harus dihadapi.

Apa Itu Cloud Forensics?

Cloud Forensics adalah bagian dari digital forensic yang fokus pada:

  • Menelusuri aktivitas pengguna di layanan cloud
  • Mengambil bukti dari sistem cloud (data, log, file, aktivitas login)
  • Menganalisis jejak digital yang tersimpan secara online

📦 Misalnya: menyelidiki file curian yang diunggah ke Google Drive, atau aktivitas mencurigakan dari akun cloud perusahaan.

Mengapa Cloud Forensics Penting?

Karena saat ini, banyak kejahatan digital menggunakan cloud, seperti:

  • Penyebaran malware lewat file sharing
  • Penyimpanan data hasil pencurian (dokumen penting, data pelanggan)
  • Komunikasi rahasia lewat chat berbasis cloud
  • Pemalsuan dokumen digital yang diunggah dan dibagikan

Tantangan Investigasi di Cloud

Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi ahli forensik saat menyelidiki cloud:

⚠️ 1. Akses ke Data

  • Data di cloud bukan milik pengguna sepenuhnya, tapi juga berada di tangan penyedia layanan (Google, Microsoft, dll)
  • Harus ada izin atau kerja sama hukum agar data bisa diambil

⚠️ 2. Lokasi Server Tidak Jelas

  • Data di cloud bisa tersebar di berbagai negara
  • Perbedaan hukum antar negara bisa memperlambat proses penyelidikan

⚠️ 3. Data Selalu Berubah

  • Pengguna bisa menghapus, mengganti, atau mengedit data dengan cepat
  • Butuh teknologi yang bisa menangkap jejak sebelum data hilang

⚠️ 4. Kurangnya Kontrol Langsung

  • Tidak seperti hard disk, penyidik tidak bisa langsung memegang fisik data
  • Harus mengandalkan log dan backup dari pihak ketiga

Apa Saja yang Bisa Diselidiki?

Dalam cloud forensic, penyidik bisa mencari:

  • Log login (IP address, waktu akses, lokasi)
  • File yang diunggah, dihapus, atau diunduh
  • Riwayat kolaborasi (siapa yang mengedit dokumen dan kapan)
  • Metadata file (info tersembunyi di dalam file)
  • Aktivitas sinkronisasi antara cloud dan perangkat pengguna

Contoh Kasus Nyata

📌 Kasus Penipuan Online
Pelaku menyimpan dokumen palsu di cloud dan mengirimkan link ke korban.
Ahli forensik menelusuri:

  • IP pengunggah
  • Waktu file dibuat dan diedit
  • Akun cloud yang digunakan

✅ Dari situ, identitas pelaku berhasil dilacak.

Solusi & Cara Mengatasi Tantangan

Beberapa cara yang digunakan untuk mengatasi tantangan cloud forensic:

Menggunakan Layanan Legal Mutual Assistance Treaty (MLAT)
Untuk meminta data dari luar negeri secara sah.

Memanfaatkan Log Aktivitas Cloud
Penyidik bisa meminta log detail dari penyedia cloud untuk mengetahui jejak pengguna.

Sinkronisasi Cloud-Device
Bukti juga bisa diambil dari perangkat pengguna yang terhubung ke cloud.

Kerja Sama dengan Penyedia Layanan Cloud
Banyak perusahaan cloud memiliki tim keamanan yang siap membantu penyelidikan jika ada permintaan resmi.

Kesimpulan

Cloud Forensics menjadi semakin penting karena dunia sekarang sangat bergantung pada penyimpanan online. Meskipun penuh tantangan, dengan teknik yang tepat dan kerja sama hukum, data yang “tersembunyi di awan” tetap bisa dijadikan bukti kuat dalam mengungkap kejahatan.

“Meskipun tak terlihat, jejak digital di cloud tetap bisa ditemukan — asalkan kita tahu cara mencarinya.”

Nama : Usni pebriyanti dewi makasau

Nim : 23156201036

Jurusan : Sistem Komputer