Bingung membedakan BCP dan DRP? Jangan khawatir! Artikel ini menjelaskan perbedaan, tujuan, dan hubungan antara kedua rencana penting ini dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Pernahkah Anda membayangkan apa yang akan terjadi jika tiba-tiba server perusahaan rusak, terkena bencana alam, atau serangan siber? Bagaimana bisnis bisa terus berjalan? Inilah mengapa kita perlu memahami dua rencana penting: Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP).

Banyak orang mengira BCP dan DRP adalah hal yang sama. Faktanya, mereka sangat berbeda tetapi saling melengkapi. Mari kita pelajari dengan bahasa yang sederhana.

1. Apa Itu Disaster Recovery Plan (DRP)? “Tim Teknisi” Anda

Bayangkan mobil Anda rusak di tengah jalan. Apa yang Anda lakukan? Anda memanggil tow truck dan mekanik untuk memperbaikinya. Disaster Recovery Plan (DRP) adalah seperti “mekanik” untuk bisnis Anda.

Apa itu DRP?
DRP adalah rencana teknis yang fokus pada memulihkan sistem IT, data, dan infrastruktur teknologi yang rusak akibat bencana atau gangguan.

Contoh yang dicakup DRP:

  • Memulihkan data dari backup.

  • Memperbaiki server yang rusak.

  • Mengembalikan jaringan internet dan komunikasi.

Kapan DRP dijalankan?
Setelah terjadi insiden yang merusak sistem IT, seperti serangan ransomware, kegagalan hardware, atau bencana alam yang merusak data center.

Analogi:
DRP adalah “mekanik mobil” yang fokus memperbaiki mesin yang rusak.

2. Apa Itu Business Continuity Plan (BCP)? “Manajer Krisis” Anda

Sekarang, bayinkan gempa bumi terjadi. Anda tidak hanya perlu memperbaiki rumah (DRP), tetapi juga mengatur tempat tinggal sementara, makanan, air, dan komunikasi dengan keluarga. Business Continuity Plan (BCP) adalah “rencana menyeluruh” untuk menghadapi krisis seperti ini.

Apa itu BCP?
BCP adalah rencana strategis yang memastikan seluruh operasi bisnis dapat terus berjalan selama dan setelah terjadi gangguan, bukan hanya sistem IT.

Contoh yang dicakup BCP:

  • Komunikasi: Bagaimana memberi tahu karyawan, pelanggan, dan pemasok tentang situasi.

  • Sumber Daya Manusia: Apakah karyawan bisa kerja dari rumah? Apakah perlu relokasi?

  • Operasional Manual: Bagaimana menjalankan bisnis tanpa komputer sementara.

  • Manajemen Krisis: Siapa yang bertanggung jawab mengambil keputusan?

  • Rencana Pemulihan: Termasuk di dalamnya adalah DRP.

Kapan BCP dijalankan?
Selama terjadi gangguan besar yang memengaruhi bisnis, seperti pandemi, pemadaman listrik luas, atau kerusuhan.

Analogi:
BCP adalah “rencana evakuasi dan kelangsungan hidup” untuk seluruh keluarga.

3. Tabel Perbandingan: BCP vs. DRP

Aspek Disaster Recovery Plan (DRP) Business Continuity Plan (BCP)
Fokus Teknologi & Data Bisnis & Operasional
Cakupan Sempit (IT saja) Luas (Seluruh organisasi)
Tujuan Memulihkan sistem IT Menjaga bisnis tetap berjalan
Waktu Diaktifkan setelah bencana Diaktifkan sebelum/selama/setelah gangguan
Analogi Mekanik mobil Manajer krisis

4. Bukan “VS”, Tapi “Partner”: Hubungan Mereka

BCP dan DRP bukanlah pesaing. Mereka adalah partner yang bekerja sama:

  • DRP adalah bagian dari BCP: DRP adalah komponen teknis di dalam rencana BCP yang lebih besar.

  • BCP membutuhkan DRP: Bisnis modern bergantung pada teknologi. Tanpa DRP untuk memulihkan sistem, BCP tidak bisa berjalan efektif dalam jangka panjang.

  • BCP mengarahkan DRP: BCP menentukan proses bisnis mana yang paling kritikal dan harus dipulihkan terlebih dahulu, lalu DRP menjalankan pemulihan teknisnya.

Analogi:
BCP adalah “peta evakuasi kota” yang lengkap, sedangkan DRP adalah “tim yang memperbaiki jembatan dan jalan” agar evakuasi bisa berjalan lancar.

5. Studi Kasus: Serangan Ransomware

Sebuah perusahaan terkena ransomware yang mengenkripsi semua data.

  1. Aktivasi BCP:

    • Manajer krisis berkumpul.

    • Karyawan diinstruksikan untuk bekerja secara manual.

    • Pelanggan diinformasikan tentang gangguan layanan.

  2. Aktivasi DRP:

    • Tim IT mengisolasi jaringan yang terinfeksi.

    • Mereka memulihkan data dari backup.

    • Sistem perlahan-lahan dipulihkan.

Hasil: Bisnis tetap berjalan (berkat BCP) sementara sistem IT diperbaiki (berkat DRP).

6. Langkah Awal untuk Pemula

  1. Identifikasi proses bisnis kritikal: Apa yang paling penting untuk dijaga?

  2. Buat rencana komunikasi darurat: Siapa yang perlu dihubungi dan bagaimana caranya?

  3. Backup data Anda: Pastikan backup bekerja dan bisa dipulihkan.

  4. Buat dokumen sederhana: Tidak perlu sempurna, mulailah dengan outline dasar.

  5. Lakukan simulasi: Uji rencana Anda dengan skenario sederhana.

7. Kesimpulan

  • DRP fokus pada memperbaiki teknologi.

  • BCP fokus pada menjaga bisnis tetap hidup.

Memiliki DRP tanpa BCP seperti memiliki mekanik tanpa tahu mobil mana yang harus diperbaiki terlebih dahulu. Memiliki BCP tanpa DRP adalah rencana yang bagus tetapi tidak bisa dijalankan tanpa dukungan teknologi.

Keduanya adalah investasi penting untuk melindungi masa depan bisnis Anda. Mulailah dari hal kecil, dan bangun ketahanan bisnis Anda secara bertahap!