Pendahuluan

Bitcoin dan mata uang kripto lainnya sering disebut anonim dan sulit dilacak. Karena itu, banyak pelaku kejahatan siber seperti penipuan online, pencucian uang, atau jual beli ilegal di internet menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran.

Tapi jangan salah โ€” meskipun tampak sulit, para ahli digital forensic bisa melacak transaksi ini dengan teknik yang disebut blockchain forensic.

Dengan alat dan pengetahuan yang tepat, transaksi Bitcoin yang terlihat โ€œrahasiaโ€ bisa diuraikan untuk mengungkap siapa pelakunya.

Apa Itu Blockchain?

๐Ÿงฑ Blockchain adalah sistem pencatatan digital yang menyimpan transaksi dalam bentuk rantai blok (block) yang saling terhubung.

Ciri khas blockchain:

  • Terbuka dan bisa dilihat siapa saja (transparan)
  • Tidak bisa diubah (immutable)
  • Setiap transaksi punya ID unik dan alamat pengirim/penerima

๐Ÿ“Œ Contohnya di Bitcoin:

  • โ€œAlamatโ€ seperti rekening digital (misal: 1A1zP1eP5QGefi2DMPTfTL5SLmv7DivfNa)
  • Tiap transaksi tercatat selamanya di jaringan

Apa Itu Blockchain Forensic?

Blockchain forensic adalah proses menganalisis transaksi kripto (seperti Bitcoin) untuk:

  • Melacak pergerakan dana
  • Mengidentifikasi pelaku atau penerima uang
  • Menemukan hubungan antara transaksi

Ahli forensik melihat pola, waktu, dan alamat yang digunakan untuk mencoba menghubungkan transaksi dengan identitas asli.

Bagaimana Transaksi Bitcoin Bisa Dilacak?

Walau tidak menyebut nama asli, setiap transaksi di blockchain bisa dilihat publik.

Para penyelidik bisa:

  1. Menganalisis alamat dompet yang terlibat
  2. Melihat total pengiriman dan penerimaan Bitcoin
  3. Mencocokkan aktivitas dengan data eksternal
    • Seperti: data dari marketplace, pertukaran (exchange), atau catatan email

Jika pelaku pernah menukar Bitcoin ke rupiah lewat exchange yang meminta KTP, maka identitasnya bisa ditemukan.

Tools yang Digunakan untuk Blockchain Forensics

Berikut beberapa alat populer:

๐Ÿ”Ž Chainalysis
โ€“ Software komersial untuk melacak dan menganalisis transaksi kripto.

๐Ÿ”Ž CipherTrace
โ€“ Mendeteksi transaksi mencurigakan dan pencucian uang kripto.

๐Ÿ”Ž Blockchain Explorer
โ€“ Situs gratis seperti Blockchain.com yang menampilkan semua transaksi.

๐Ÿ”Ž GraphSense
โ€“ Alat open-source untuk visualisasi dan analisis blockchain.

Contoh Kejahatan yang Terbongkar

๐Ÿ“Œ 1. Ransomware
Penjahat meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin. Setelah dibayar, tim forensik menelusuri aliran dana sampai ke exchange.

๐Ÿ“Œ 2. Dark Web Marketplace
Penjualan narkoba di situs gelap dibayar dengan Bitcoin. Tapi dari data transaksi, ditemukan pola berulang dari penjual tertentu.

๐Ÿ“Œ 3. Penipuan Investasi Kripto
Platform palsu mengumpulkan Bitcoin dari korban. Dengan blockchain forensic, dana bisa dilacak ke alamat utama pelaku.

Tantangan dalam Blockchain Forensics

โš ๏ธ 1. Penggunaan Mixer/Washer
Pelaku menyamarkan transaksi dengan menggabungkan banyak dompet agar sulit dilacak.

โš ๏ธ 2. Kripto Anonim (seperti Monero)
Beberapa koin seperti Monero atau Zcash memang dirancang agar transaksinya sepenuhnya rahasia.

โš ๏ธ 3. Banyak Alamat dan Wallet
Pelaku bisa membuat banyak dompet berbeda untuk memecah dan menyamarkan transaksi.

Kesimpulan

Meskipun Bitcoin terlihat anonim, sebenarnya semua transaksi tersimpan dan bisa dilacak.
Dengan keahlian digital forensic dan bantuan tools khusus, transaksi kripto bisa menjadi bukti penting dalam mengungkap kejahatan siber.

โ€œBlockchain tidak berbohong. Setiap jejak transaksi, sekecil apa pun, bisa membawa penyidik ke pelaku.โ€

Nama : Usni pebriyanti dewi makasau

Nim : Usni pebriyanti dewi makasau

Jurusan : Sistem Komputer