Home Artikel Bieber Mau Konser di Arab, Tunangan Khashoggi dan Pro HAM Minta Dibatalkan

Bieber Mau Konser di Arab, Tunangan Khashoggi dan Pro HAM Minta Dibatalkan

4 min read
0
0
213

PUBLIKSULTRA.ID – Hatice Cengiz, tunangan dari jurnalis Jamal Khashoggi yang dibunuh pada 2018 lalu, meminta penyanyi Justin Bieber membatalkan penampilannya di Arab Saudi pada bulan depan.

Penyanyi asal Kanada tersebut menjadi satu dari sejumlah artis yang akan tampil pada perhelatan konser jelang Grand Prix Formula Satu di Jeddah.

Cengiz menulis surat terbuka kepada Bieber dan mendesak penyanyi itu “mengirim pesan yang kuat” dengan menarik diri dari acara tersebut.

Khashoggi, yang dikenal melalui kritik-kritiknya terhadap Kerajaan Saudi, dibunuh di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada Oktober 2018.

Jurnalis berusia 59 tahun itu mendatangi Konsulat Jenderal Arab Saudi untuk mengurus dokumen pernikahannya dengan Cengiz. Khashoggi dibunuh dengan cara tubuhnya dimutilasi, sementara tunangannya saat itu menunggu di luar.

“Jangan bernyanyi untuk para pembunuh kekasih saya, Jamal,” tulis Cengiz melalui surat terbuka yang diterbitkan di Washington Post.

Dia mengatakan Bieber memiliki “kesempatan unik” untuk menunjukkan bahwa “nama dan bakatnya tidak akan dimanfaatkan untuk memulihkan reputasi dari rezim yang membunuh para pengkritiknya”.

Bieber akan menjadi bintang tamu utama pada balapan F1 yang digelar pada 5 Desember 2021, yang juga menampilkan sejumlah artis seperti A$AP Rocky, David Guetta dan Jason Derulo.

Human Rights Watch juga telah meminta Bieber dan artis lainnya menarik diri dari konser itu, sebab mereka berpendapat acara itu bertujuan mengalihkan perhatian dari catatan-catatan terkait hak asasi manusia di Arab Saudi.

Bieber bukanlah bintang pop pertama yang menghadapi tekanan untuk mundur dari konser di Arab Saudi.

Pada 2019, rapper Nicki Minaj membatalkan penampilannya yang telah dijadwalkan di Jeddah, sekaligus menegaskan dukungannya terhadap perempuan dan hak-hak LGBT.

Sebelumnya, laporan intelijen Amerika Serikat menemukan bahwa Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, telah menyetujui pembunuhan Khashoggi. Namun, dia berulang kali membantah terlibat dalam pembunuhan itu.

Khashoggi pernah menjadi penasihat pemerintah Saudi dan dekat dengan keluarga kerajaan, namun dia kemudian menjadi tidak disukai dan mengasingkan diri ke Amerika Serikat pada 2017.

Sumber : Suara.com

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

10 Tools Security Assessment untuk Audit Keamanan Informasi

Pendahuluan Pengantar Penting bagi para profesional keamanan informasi untuk menguasai sej…