Home Berita Bencana Baru Menanti RI Tahun Depan, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Bencana Baru Menanti RI Tahun Depan, Ini Penjelasan Sri Mulyani

4 min read
1
0
408
Sri Mulyani

JAKARTA, PUBLIKSULTRA.ID – Perekonomian Indonesia diprediksi akan mengalami beberapa gelombang ancaman di tahun depan. Salah satunya adalah Taper Tantrum, yaitu fenomena dimana arus modal yang ada di Indonesia kembali ke negara-negara maju karena pengetatan kebijakan bank sentral negara asal investor.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia mengatakan ada beberapa instrumen yang sedang disiapkan dalam mengantisipasi hal itu.

“Kita pernah belajar dari fenomena terdahulu seperti taper tantrum di tahun 2013, dimana ekspektasi normalisasi kebijakan moneter AS dapat mendorong pembalikan arus modal dari negara berkembang,” jelas Sri Mulyani dalam rapat paripurna, Senin (31/5/2021).

Baca Juga : Mantap! Pendapatan Negara Tumbuh Positif pada Februari 2021

Hal senada juga diungkapkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga mewaspadai adanya tapering off atau pengurangan stimulus berupa pembelian surat berharga di pasar surat utang yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed.

“Di pasar keuangan memang terjadi kenaikan US Treasury yield karena stimulus fiskal yang besar US$ 1,9 triliun. Ketidakpastian ini masih berlangsung meskipun sudah sedikit mereda karena kejelasan arah The Fed yang tahun ini belum akan melakukan tapering,” jelas Perry dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR, Senin (31/5/2021).

baca juga : Sri Mulyani Kesal Dapat SMS Penawaran Dana Cepat: HP Saya Tiap Hari Harus Hapus Kayak Gitu

“Namun tahun depan, kita masih memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan bahwa The Fed akan mulai mengubah kebijakan moneternya, mulai mengurangi intervensi likuiditas bahkan melakukan lakukan pengetatan dan kenaikan suku bunga,” kata Perry melanjutkan.

Salah satu langkah untuk mengantisipasi hal ini adalah membentuk kerjasama dengan otoritas seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah terkait dengan pendalaman dan pengembangan pasar keuangan.

Pemerintah sepakat pasar keuangan domestik yang dalam, aktif, dan likuid sangat diperlukan dalam meningkatkan stabilitas pasar yang pada gilirannya akan menurunkan yield SUN.(*)

Editor : Nova Anggraini | Sumber : CNBCindonesia

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

One Comment

  1. […] baca juga : Bencana Baru Menanti RI Tahun Depan, Ini Penjelasan Sri Mulyani […]

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Emak-Emak Gemoy Solid Dukung Yudhianto Mahardika Maju Pilwali

KENDARI, PUBLIKSULTRA.ID – Sekelompok Milineal dengan nama Kerabat Yudi (Kerja Rakya…