Pendahuluan

Multi-Factor Authentication (MFA) adalah salah satu metode keamanan paling efektif untuk melindungi akun digital. Namun, tidak semua orang dapat mengakses dan menggunakan MFA dengan mudah.

Orang dengan disabilitas fisik, sensorik, kognitif, atau mereka yang berada di wilayah dengan keterbatasan teknologi dan infrastruktur, sering kali menghadapi hambatan saat menggunakan metode MFA tertentu.

Lalu, bagaimana cara membuat MFA menjadi lebih inklusif dan dapat digunakan oleh semua kalangan?

Tantangan Aksesibilitas dalam MFA

  1. Pengguna dengan disabilitas penglihatan
    Sulit menggunakan aplikasi autentikator atau membaca kode OTP

  2. Pengguna dengan keterbatasan motorik
    Tidak bisa dengan mudah menggunakan perangkat fisik seperti security key

  3. Keterbatasan koneksi internet atau jaringan
    Sulit menerima SMS OTP atau push notification di daerah terpencil

  4. Tingkat literasi digital yang rendah
    Pengguna awam atau lansia mungkin bingung dengan proses MFA

  5. Perangkat lama atau tidak kompatibel
    Tidak semua orang memiliki smartphone yang mendukung autentikasi biometrik atau aplikasi MFA

Strategi untuk Meningkatkan Aksesibilitas MFA

1. Berikan Opsi MFA yang Beragam

Sediakan lebih dari satu metode MFA, seperti:

  • OTP berbasis aplikasi

  • Verifikasi melalui panggilan suara

  • Notifikasi berbasis email

  • Autentikasi biometrik jika tersedia

2. Integrasi dengan Teknologi Bantu

Pastikan aplikasi MFA kompatibel dengan:

  • Pembaca layar (screen reader)

  • Navigasi keyboard

  • Perangkat input alternatif

3. Desain Antarmuka yang Ramah

Gunakan prinsip desain aksesibel:

  • Kontras warna yang tinggi

  • Tombol yang cukup besar dan mudah diklik

  • Instruksi langkah demi langkah yang jelas

4. Dukungan Offline atau Low-Connectivity

Sediakan metode autentikasi yang bisa digunakan tanpa internet, seperti:

  • Kode cadangan yang dicetak

  • Token perangkat keras

5. Edukasi yang Terjangkau

Buat panduan visual, video instruksional, dan tutorial audio untuk membantu pengguna dengan berbagai latar belakang memahami dan mengaktifkan MFA.

Contoh Implementasi Inklusif

  • Google menyediakan akses untuk pengguna tunanetra melalui integrasi dengan TalkBack di Android

  • Microsoft Authenticator kompatibel dengan pembaca layar dan memungkinkan verifikasi satu ketukan

  • Duo Security memiliki dokumentasi lengkap untuk penggunaan dengan screen reader

Kesimpulan

Agar keamanan digital benar-benar melindungi semua orang, kita perlu memastikan bahwa solusi seperti Multi-Factor Authentication dapat diakses secara adil dan inklusif.
Membuat MFA mudah diakses bukan hanya soal desain teknis, tetapi juga soal komitmen terhadap keadilan digital dan kesetaraan akses informasi.

Setiap orang berhak untuk merasa aman di dunia digital — tanpa terkecuali.

Penulis: Andi Waldiyunso

NIM: 23156201003

Jurusan: Sistem Komputer, STMIK Catur Sakti Kendari