I. Pendahuluan
Di tengah pesatnya transformasi digital, serangan siber menjadi ancaman yang semakin kompleks dan canggih. Salah satu serangan yang sering terjadi adalah Denial of Service (DoS), yang dapat melumpuhkan layanan digital hanya dalam hitungan detik. Banyak orang berpikir bahwa memasang firewall sudah cukup untuk menangkal ancaman tersebut. Tapi, benarkah firewall mampu sepenuhnya menangkal serangan DoS?
Artikel ini akan mengulas fungsi firewall, sejauh mana efektivitasnya dalam menghadapi serangan DoS, serta pendekatan keamanan yang lebih ideal.
II. Apa Itu Firewall dan Cara Kerjanya?
Firewall adalah sistem keamanan jaringan yang bertugas memantau dan mengontrol lalu lintas data yang masuk dan keluar berdasarkan aturan keamanan yang telah ditentukan. Firewall bekerja sebagai “gerbang penjaga” antara jaringan internal yang aman dan jaringan luar seperti internet.
Terdapat dua jenis utama firewall:
-
Firewall berbasis perangkat keras: Biasanya dipasang di jaringan besar untuk memfilter lalu lintas sebelum mencapai server.
-
Firewall berbasis perangkat lunak: Terpasang langsung di komputer atau server.
Fungsi umum firewall:
-
Memblokir akses dari IP yang mencurigakan.
-
Menyaring konten atau aplikasi tertentu.
-
Mencegah akses tidak sah ke dalam sistem.
III. Apakah Firewall Efektif Menangkal Serangan DoS?
Jawabannya adalah: Tergantung, tetapi tidak cukup.
Firewall memang bisa membantu mengurangi dampak serangan DoS, namun tidak dirancang khusus untuk menangani volume serangan yang sangat besar. Serangan DoS modern—terutama jenis Distributed Denial of Service (DDoS)—melibatkan ribuan hingga jutaan perangkat yang mengirim trafik bersamaan ke satu target. Ini bisa melampaui kapasitas firewall, bahkan membuatnya ikut lumpuh.
Keterbatasan firewall terhadap DoS/DDoS:
-
Volume serangan melebihi batas kapasitas firewall.
-
Firewall tidak bisa membedakan semua jenis trafik berbahaya, terutama jika serangan menyamar sebagai permintaan pengguna biasa.
-
Firewall tradisional tidak dapat menyaring trafik yang datang dari ribuan sumber tersebar (seperti pada botnet).
IV. Teknologi Lain yang Dibutuhkan untuk Menangkal Serangan DoS
Untuk melindungi sistem dari serangan DoS secara efektif, diperlukan kombinasi beberapa teknologi, antara lain:
-
Intrusion Detection & Prevention System (IDS/IPS)
-
Mendeteksi pola serangan dan menghentikan trafik mencurigakan secara real time.
-
-
Load Balancer
-
Membagi beban trafik ke beberapa server agar tidak menumpuk pada satu titik.
-
-
Rate Limiting
-
Mengatur batasan jumlah permintaan dari setiap pengguna/IP agar tidak melebihi ambang batas wajar.
-
-
Web Application Firewall (WAF)
-
Dirancang khusus untuk melindungi aplikasi web dari serangan termasuk DoS.
-
-
Anti-DDoS Cloud Services (seperti Cloudflare, Akamai, AWS Shield)
-
Layanan pihak ketiga dengan infrastruktur global yang dapat menyerap dan menyaring trafik DDoS berskala besar.
-
V. Pendekatan Keamanan yang Ideal
Mengandalkan satu lapisan keamanan seperti firewall saja tidak cukup. Yang dibutuhkan adalah pendekatan pertahanan berlapis (defense-in-depth) yang mencakup:
-
Teknologi (firewall, IDS, load balancer, dll.)
-
Edukasi pengguna dan admin sistem.
-
Prosedur respons insiden yang siap dijalankan saat serangan terjadi.
-
Pemantauan jaringan 24/7.
-
Kolaborasi dengan penyedia layanan anti-DDoS.
VI. Kesimpulan
Firewall memang merupakan komponen penting dalam sistem keamanan jaringan, tetapi tidak cukup untuk menangkal serangan DoS/DDoS secara menyeluruh. Serangan jenis ini memerlukan pertahanan berlapis yang melibatkan teknologi khusus, strategi mitigasi cerdas, serta kesiapan sumber daya manusia.
Mengamankan sistem digital dari serangan DoS bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal kesadaran, kesiapan, dan ketahanan secara menyeluruh. Dunia digital yang aman hanya bisa terwujud jika semua pihak—pengguna, penyedia layanan, dan pemerintah—bekerja sama melindungi ruang siber dari ancaman yang terus berkembang.
NAMA : FAHRUL DERMANSYAH
NIM : 23156201011
PRODI:SISTEM KOMPUTER STMIK CATUR SAKTI KENDARI