Pendahuluan
Setiap kali kita membuka sebuah situs, mengisi formulir, atau sekadar membaca komentar, ada satu hal penting yang terjadi: kepercayaan. Kita percaya bahwa situs yang kita kunjungi aman, bahwa data yang kita kirimkan tidak akan disalahgunakan, dan bahwa apa yang kita lihat di layar berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Tapi sayangnya, tidak semua kepercayaan berakhir dengan baik. Dalam dunia web, ada celah yang bisa mengubah kepercayaan menjadi pengkhianatan. Salah satunya adalah XSS atau Cross-Site Scripting, sebuah serangan yang bisa merusak kepercayaan antara pengguna dan website.

Mengenal XSS: Ketika Kepercayaan Disalahgunakan
XSS adalah jenis serangan siber di mana penyerang menyisipkan skrip berbahaya ke dalam halaman web. Skrip ini biasanya berupa JavaScript dan dijalankan oleh browser pengguna tanpa sepengetahuan mereka. Yang membuat XSS berbahaya adalah karena ia memanfaatkan kepercayaan browser terhadap situs yang sedang dibuka. Browser menganggap semua konten dalam halaman itu aman dan berasal dari server resmi, padahal bisa jadi ada skrip jahat yang disusupkan oleh pihak lain.

Misalnya, kita membuka halaman profil seseorang atau membaca komentar di sebuah artikel. Secara tampilan, semuanya tampak normal. Tapi bisa jadi komentar itu berisi kode tersembunyi yang langsung dijalankan saat kita melihatnya.

Bentuk Pengkhianatan dalam Serangan XSS
Ketika XSS berhasil menyerang, banyak hal buruk bisa terjadi. Salah satunya adalah pencurian data penting seperti cookie dan token login. Data ini bisa digunakan untuk masuk ke akun kita tanpa izin.

Selain itu, skrip berbahaya bisa disisipkan ke dalam konten yang terlihat biasa. Contohnya komentar, pesan pribadi, atau konten pengguna lainnya. Karena tampilannya tidak mencurigakan, pengguna lain pun mudah terjebak.

XSS juga bisa memanfaatkan identitas kita untuk menyebarkan skrip jahat ke orang lain. Ini membuat korban menjadi pelaku tanpa sadar. Dalam banyak kasus, serangan ini menyebar dengan cepat, seperti rantai yang sulit dihentikan.

Ilustrasi: Kisah Singkat XSS dalam Dunia Nyata
Bayangkan kamu membaca artikel menarik di sebuah blog. Di bagian komentar, ada tulisan “Terima kasih, artikelnya sangat membantu!” Tapi ternyata komentar itu menyimpan skrip berbahaya. Saat kamu membukanya, skrip langsung berjalan di browser dan mengirimkan cookie-mu ke server penyerang.

Kamu tidak menyadari apapun, semuanya terlihat normal. Tapi beberapa jam kemudian, akunmu diretas. Serangan XSS ini terlihat sepele, tapi efeknya bisa serius, baik secara teknis maupun emosional. Apalagi kalau yang diserang adalah akun penting atau data pribadi.

Pelajaran dari Kejadian: Apa yang Harus Dilakukan?
Kejadian seperti ini memberi pelajaran penting bahwa keamanan harus dijaga sejak awal. Pengembang website harus memastikan semua input dari pengguna divalidasi dan dibersihkan. Jangan menampilkan data pengguna langsung ke halaman tanpa filter. Gunakan teknik escaping dan atur Content Security Policy (CSP) agar hanya skrip dari sumber terpercaya yang dijalankan.

Di sisi lain, pengguna juga perlu hati-hati. Jangan sembarangan klik link yang tidak dikenal, dan jangan percaya begitu saja pada konten yang muncul dari pengguna lain. Sedikit rasa curiga bisa menyelamatkan data penting kita.

Pendidikan keamanan digital juga penting. Banyak pengguna yang belum tahu apa itu XSS dan bagaimana cara kerjanya. Semakin banyak orang yang sadar, semakin sulit bagi penyerang untuk menyebarkan skrip berbahaya.

Kesimpulan
Serangan XSS adalah pengingat bahwa dalam dunia digital, kepercayaan bisa menjadi titik lemah jika tidak dijaga. Ia bekerja secara diam-diam, memanfaatkan celah kecil untuk menimbulkan dampak besar. Untuk itu, baik pengembang maupun pengguna perlu bekerja sama menjaga keamanan web.

Keamanan bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal tanggung jawab. Jika kita menjaga kepercayaan dengan serius, maka pengkhianatan seperti XSS bisa dicegah sebelum terjadi. Dunia web yang aman bukan hal yang mustahil, asalkan kita semua peduli.

NAMA: AISYA

NIM: 23156201029

PRODI: SISTEM KOMPUTER