I. Pendahuluan

Di era digital saat ini, hampir seluruh aspek kehidupan bergantung pada layanan online. Mulai dari perbankan, belanja, komunikasi, hingga layanan pemerintahan semuanya tersedia melalui internet. Namun, di balik kemudahan itu, ada berbagai ancaman siber yang mengintai. Salah satunya adalah serangan Denial of Service (DoS)—serangan yang dapat melumpuhkan sistem dan membuat layanan digital menjadi tidak bisa diakses. Serangan ini menjadi momok nyata yang bisa menyebabkan kerugian besar bagi individu maupun organisasi.

II. Apa Itu Denial of Service (DoS)?

Denial of Service (DoS) adalah jenis serangan siber di mana penyerang berusaha membuat sebuah sistem, server, atau jaringan menjadi tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah. Caranya adalah dengan membanjiri sistem target menggunakan lalu lintas palsu atau permintaan yang berlebihan, sehingga sistem menjadi lambat atau bahkan benar-benar tidak berfungsi.

Analoginya seperti seseorang yang terus-menerus menelepon layanan darurat dengan nomor palsu, sehingga orang yang benar-benar membutuhkan bantuan tidak bisa menghubungi layanan tersebut.

III. Jenis-Jenis Serangan DoS

Serangan DoS terbagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan teknik yang digunakan:

  1. Volume-Based Attacks

    • Menggunakan jumlah data yang sangat besar untuk memenuhi kapasitas jaringan.

    • Contoh: UDP Flood, ICMP Flood.

    • Tujuannya adalah memenuhi bandwidth target hingga tidak bisa menangani lalu lintas normal.

  2. Protocol Attacks

    • Mengeksploitasi kelemahan pada protokol komunikasi seperti TCP/IP.

    • Contoh: SYN Flood, di mana penyerang mengirim banyak permintaan koneksi tanpa menyelesaikannya, sehingga membuat server kehabisan sumber daya.

  3. Application Layer Attacks

    • Menargetkan lapisan aplikasi dari sistem, seperti HTTP atau DNS.

    • Contoh: HTTP GET/POST Flood yang membebani server web dengan permintaan palsu namun terlihat sah.

IV. Dampak Serangan DoS

Serangan DoS bukan hanya gangguan teknis, tetapi juga dapat menimbulkan konsekuensi serius, antara lain:

  • Kerugian Finansial: Layanan yang tidak dapat diakses dapat menghambat transaksi bisnis dan menyebabkan hilangnya pendapatan.

  • Gangguan Operasional: Sistem yang lumpuh berarti aktivitas operasional terganggu, terutama bagi layanan yang bergantung penuh pada sistem digital.

  • Kerusakan Reputasi: Pengguna atau pelanggan yang merasa dirugikan dapat kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan.

  • Risiko Keamanan Tambahan: Serangan DoS kadang digunakan sebagai “pengalih perhatian” agar serangan lain bisa masuk tanpa terdeteksi.

V. Perbedaan DoS dan DDoS

Meskipun terdengar serupa, DoS dan DDoS (Distributed Denial of Service) memiliki perbedaan mendasar:

  • DoS: Dilakukan dari satu sumber (komputer atau jaringan).

  • DDoS: Dilakukan dari banyak sumber secara bersamaan, biasanya menggunakan botnet (kumpulan komputer yang telah dikendalikan oleh peretas).

DDoS jauh lebih berbahaya karena sulit dihentikan dan memiliki skala serangan yang lebih besar.

VI. Cara Deteksi dan Pencegahan Serangan DoS

Mencegah serangan DoS memerlukan pendekatan yang komprehensif:

  1. Deteksi Awal

    • Gunakan sistem pemantauan lalu lintas (traffic monitoring) untuk mendeteksi pola yang tidak normal.

    • Pasang IDS/IPS (Intrusion Detection/Prevention System) untuk mengidentifikasi dan memblokir aktivitas mencurigakan.

  2. Pencegahan dan Perlindungan

    • Firewall dan Rate Limiting: Membatasi jumlah permintaan dari satu IP.

    • Load Balancer: Menyebarkan beban ke beberapa server agar tidak ada yang kelebihan beban.

    • Content Delivery Network (CDN): Menyediakan titik akses alternatif yang bisa menangani lonjakan trafik.

    • Layanan Anti-DDoS: Gunakan penyedia layanan seperti Cloudflare atau Akamai untuk mitigasi otomatis.

VII. Studi Kasus Serangan DoS Terkenal

Salah satu kasus DDoS terbesar terjadi pada tahun 2016, ketika layanan Dyn DNS diserang. Serangan ini berdampak besar karena membuat beberapa situs besar seperti Twitter, Netflix, dan Reddit tidak bisa diakses. Serangan ini menggunakan botnet Mirai, yang merekrut ribuan perangkat IoT yang lemah keamanannya.

VIII. Kesimpulan

Serangan Denial of Service (DoS) adalah ancaman serius yang dapat mengganggu stabilitas layanan digital. Dengan memahami jenis-jenis serangan, dampaknya, serta cara pencegahannya, individu dan organisasi bisa lebih siap dalam menghadapi risiko ini. Dunia digital memang menawarkan kemudahan, namun juga menuntut kewaspadaan yang tinggi terhadap berbagai ancaman siber seperti DoS.

Nama:Fahrul Dermansyah

NIM:23156201011

Jurusan:Sistem Komputer STMIK CATUR SAKTI KENDARI