Pendahuluan

Di era digital saat ini, kejahatan tidak hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Untuk mengungkap kasus-kasus seperti peretasan, penipuan online, atau pencurian data, para ahli digital forensic (forensik digital) menggunakan berbagai tools khusus. Tools ini membantu mencari, mengumpulkan, dan menganalisis bukti digital dari perangkat seperti laptop, HP, atau server.

Artikel ini akan membahas tools wajib yang biasa digunakan oleh ahli digital forensic dengan penjelasan sederhana agar mudah dipahami, terutama bagi pemula.

1. Autopsy – Investigasi File Disk

Kegunaan:
Autopsy adalah software gratis dan open-source yang digunakan untuk menganalisis harddisk atau perangkat penyimpanan lainnya.

Fitur Utama:

  • Melihat file yang dihapus
  • Membaca metadata (kapan file dibuat, diedit, dll)
  • Mencari kata kunci dalam ribuan file

Cocok untuk:
Pemula maupun profesional dalam penyelidikan kejahatan digital yang melibatkan file komputer.

2. FTK Imager – Salin Data Tanpa Merusak

Kegunaan:
FTK Imager (Forensic Toolkit Imager) digunakan untuk menyalin (copy) data dari perangkat tanpa mengubah data aslinya.

Fitur Utama:

  • Membuat image (salinan lengkap) dari harddisk atau flashdisk
  • Melihat isi file tersembunyi atau terenkripsi
  • Melakukan verifikasi data menggunakan hash

Cocok untuk:
Mengumpulkan bukti digital secara legal dan aman.

3. Volatility – Analisis Memori (RAM)

Kegunaan:
Volatility digunakan untuk menganalisis isi RAM komputer, yaitu memori yang menyimpan data sementara saat komputer hidup.

Fitur Utama:

  • Melihat proses yang sedang berjalan
  • Mendeteksi malware aktif
  • Menemukan password atau chat yang sempat dibuka

Cocok untuk:
Menyelidiki malware, ransomware, dan aktivitas mencurigakan yang tidak disimpan di harddisk.

4. Wireshark – Pantau Lalu Lintas Jaringan

Kegunaan:
Wireshark adalah tools untuk melihat data yang keluar masuk jaringan internet.

Fitur Utama:

  • Menangkap paket data yang lewat jaringan
  • Menganalisis siapa mengakses apa dan kapan
  • Mendeteksi komunikasi mencurigakan (misalnya ke server hacker)

Cocok untuk:
Investigasi serangan siber berbasis jaringan seperti hacking atau sniffing.

5. Cellebrite – Investigasi Perangkat Mobile

Kegunaan:
Cellebrite digunakan untuk mengambil dan menganalisis data dari smartphone (Android/iPhone).

Fitur Utama:

  • Mengambil SMS, WhatsApp, panggilan, dan lokasi
  • Memulihkan data yang dihapus
  • Cocok untuk keperluan forensik hukum

Cocok untuk:
Kepolisian dan lembaga hukum yang menangani kasus kejahatan lewat ponsel.

6. X-Ways Forensics – All-in-One Tool Profesional

Kegunaan:
X-Ways adalah software forensik lengkap yang digunakan untuk investigasi tingkat lanjut.

Fitur Utama:

  • Analisis disk, file system, registry Windows
  • Bisa digunakan di USB tanpa instalasi
  • Ringan dan cepat dibanding tools lain

Cocok untuk:
Ahli forensik tingkat lanjut atau penyelidik profesional.

7. Cuckoo Sandbox – Jalankan Malware Secara Aman

Kegunaan:
Cuckoo Sandbox digunakan untuk menjalankan file mencurigakan (seperti malware) di dalam lingkungan aman (sandbox).

Fitur Utama:

  • Melihat apa yang dilakukan malware (mengubah file? koneksi internet?)
  • Mendeteksi perilaku berbahaya
  • Otomatis membuat laporan

Cocok untuk:
Tim keamanan yang ingin menguji file berbahaya tanpa merusak sistem.

Kesimpulan

Ahli digital forensic membutuhkan berbagai tools untuk mendukung proses investigasi, karena setiap kasus bisa berbeda-beda. Ada tools untuk:

  • Analisis file → Autopsy, FTK Imager
  • Analisis memori → Volatility
  • Pemantauan jaringan → Wireshark
  • Data ponsel → Cellebrite
  • Analisis malware → Cuckoo Sandbox

Tidak ada satu tools yang bisa digunakan untuk semua kasus. Oleh karena itu, ahli forensik harus menguasai kombinasi tools, tergantung pada jenis perangkat dan bukti yang dicari.

Nama : Usni pebriyanti dewi makasau

Nim  : 23156201036

Jurusan : Sistem Komputer