1. Pendahuluan
Di era digital seperti sekarang, serangan siber bisa terjadi kapan saja dan menyerang siapa saja, mulai dari pengguna internet biasa, perusahaan, hingga lembaga pemerintah. Serangan ini bisa berupa pencurian data, penyebaran virus, atau bahkan membuat sistem menjadi lumpuh. Untuk mencegah hal tersebut, kita membutuhkan alat perlindungan jaringan, salah satunya adalah firewall. Firewall menjadi salah satu pelindung utama yang bertugas menyaring dan mengawasi lalu lintas data yang masuk dan keluar dari jaringan.

2. Pengertian Firewall
Firewall adalah sistem keamanan jaringan yang berfungsi untuk mengontrol dan memfilter data yang masuk dan keluar. Dengan kata lain, firewall bekerja seperti pintu penjaga yang hanya membiarkan data yang aman masuk ke dalam jaringan. Firewall bisa berupa perangkat lunak (software) atau perangkat keras (hardware).

Beberapa jenis firewall yang umum digunakan antara lain:

  • Packet-filtering firewall: menyaring data berdasarkan alamat IP, port, dan protokol.

  • Stateful inspection firewall: memeriksa apakah data berasal dari koneksi yang sah.

  • Proxy firewall: menjadi perantara antara pengguna dan internet.

  • Next-Generation Firewall (NGFW): firewall modern yang punya banyak fitur tambahan seperti deteksi malware dan kontrol aplikasi.

3. Cara Kerja Firewall

3.1 Memonitor dan Menyaring Lalu Lintas Data
Firewall akan memeriksa setiap data yang masuk atau keluar dari jaringan. Jika data dianggap mencurigakan atau tidak sesuai dengan aturan, maka akan diblokir. Sebaliknya, data yang dianggap aman akan diizinkan lewat.

3.2 Pembuatan dan Penerapan Kebijakan Akses
Firewall bekerja berdasarkan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya. Misalnya, hanya alamat IP tertentu yang boleh mengakses sistem, atau hanya aplikasi tertentu yang boleh menggunakan jaringan.

3.3 Inspeksi Paket Data
Firewall tidak hanya melihat dari mana data berasal, tapi juga memeriksa isi dari data tersebut. Ini berguna untuk mendeteksi upaya serangan seperti spoofing (penyamar), port scanning, atau upaya masuk yang mencurigakan.

3.4 Pendeteksian dan Pencegahan Ancaman
Firewall modern sudah dilengkapi dengan fitur IDS/IPS (Intrusion Detection and Prevention System) yang bisa mendeteksi dan menghentikan ancaman secara otomatis. Ini membuat firewall bisa bereaksi cepat terhadap upaya peretasan.

3.5 Mencatat Aktivitas Jaringan (Logging)
Setiap aktivitas yang melewati firewall akan dicatat. Catatan ini penting untuk keperluan audit, pemantauan, atau jika terjadi gangguan, agar bisa dilacak asal-usulnya.

4. Contoh Serangan Siber yang Dapat Dicegah Firewall
Beberapa jenis serangan yang bisa dicegah oleh firewall antara lain:

  • Denial of Service (DoS/DDoS): membuat jaringan tidak bisa diakses.

  • Port scanning: upaya mencari celah keamanan.

  • Malware dan virus: menyebar melalui jaringan.

  • Akses ilegal dari luar: orang yang mencoba masuk ke sistem tanpa izin.

  • Serangan berbasis aplikasi atau web: memanfaatkan celah dari aplikasi yang digunakan.

5. Kelebihan dan Keterbatasan Firewall

Kelebihan:

  • Memberikan perlindungan awal dari serangan luar.

  • Dapat diatur sesuai kebutuhan pengguna atau organisasi.

  • Melindungi dari akses yang tidak sah.

Keterbatasan:

  • Tidak bisa mendeteksi ancaman dari dalam jaringan (misalnya karyawan sendiri).

  • Tidak selalu mengenali jenis serangan baru jika belum diperbarui.

  • Tidak cukup jika digunakan sendirian, harus didukung oleh sistem keamanan lain seperti antivirus dan sistem pemantauan.

6. Kesimpulan
Firewall adalah bagian penting dari sistem keamanan jaringan. Dengan menyaring, mengawasi, dan mengatur lalu lintas data, firewall mampu mencegah berbagai jenis serangan siber sebelum masuk ke sistem. Namun, firewall bukan satu-satunya solusi. Agar perlindungan lebih maksimal, firewall harus dikombinasikan dengan alat keamanan lainnya dan dikelola dengan baik. Menggunakan firewall dengan benar dapat membantu melindungi data dan jaringan dari ancaman digital yang semakin canggih.

NAMA: DHEVIN SEPTIA M

NIM: 243156201046

PRODI: SISTEM KOMPUTER