1. Multi-Factor Authentication (MFA)

Fungsi:
Menambah lapisan keamanan saat pengguna login.

Cara kerja:
Setelah memasukkan password, pengguna diminta memasukkan kode dari SMS, aplikasi authenticator, sidik jari, atau pengenalan wajah.

Contoh tools:

  • Google Authenticator

  • Microsoft Authenticator

  • Duo Security

  • Authy

🟢 Kenapa penting?
Kalau password dicuri, hacker tetap tidak bisa masuk tanpa kode tambahan.

 2. Identity & Access Management (IAM)

Fungsi:
Mengelola siapa yang bisa mengakses sistem, kapan, dan sejauh mana.

Fitur penting:

  • Pengelolaan akun pengguna

  • Hak akses berdasarkan peran (Role-Based Access Control)

  • Manajemen identitas otomatis

Contoh tools:

  • Okta

  • Azure Active Directory

  • Ping Identity

  • AWS IAM

🟢 Kenapa penting?
IAM memastikan setiap orang hanya punya akses sesuai tugasnya.

 3. Single Sign-On (SSO)

Fungsi:
Membuat pengguna hanya perlu login sekali saja untuk mengakses banyak aplikasi.

Contoh tools:

  • Okta

  • OneLogin

  • Microsoft Azure SSO

🟢 Kenapa penting?
Meningkatkan kenyamanan dan tetap aman, apalagi jika digabung dengan MFA.

 4. Micro-Segmentation Tools

Fungsi:
Memecah jaringan menjadi bagian-bagian kecil agar serangan tidak menyebar luas.

Contoh tools:

  • VMware NSX

  • Cisco ACI

  • Illumio

  • Guardicore (sekarang bagian dari Akamai)

🟢 Kenapa penting?
Kalau satu bagian sistem diserang, bagian lain tetap aman.

 5. Security Information and Event Management (SIEM)

Fungsi:
Mendeteksi dan merespons ancaman secara real-time dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber.

Contoh tools:

  • Splunk

  • IBM QRadar

  • LogRhythm

  • Microsoft Sentinel

🟢 Kenapa penting?
SIEM membantu tim keamanan melihat aktivitas mencurigakan lebih cepat.

6. Endpoint Detection and Response (EDR)

Fungsi:
Melindungi perangkat pengguna seperti laptop dan ponsel dari ancaman.

Contoh tools:

  • CrowdStrike

  • SentinelOne

  • Microsoft Defender for Endpoint

  • Sophos Intercept X

🟢 Kenapa penting?
ZTA tidak hanya melindungi server, tapi juga perangkat yang digunakan oleh karyawan.

7. Cloud Access Security Broker (CASB)

Fungsi:
Mengamankan akses ke layanan cloud seperti Google Workspace, Microsoft 365, Dropbox, dll.

Contoh tools:

  • Netskope

  • Microsoft Defender for Cloud Apps

  • McAfee MVISION Cloud

  • Palo Alto Prisma

🟢 Kenapa penting?
Saat data berpindah ke cloud, CASB membantu menjaga kendali dan keamanan.

📈 8. Network Access Control (NAC)

Fungsi:
Memastikan hanya perangkat yang aman yang boleh masuk ke jaringan perusahaan.

Contoh tools:

  • Cisco ISE

  • Aruba ClearPass

  • FortiNAC

🟢 Kenapa penting?
Mencegah perangkat asing atau terinfeksi masuk ke jaringan internal.

Kesimpulan

Zero Trust bukan hanya soal “jangan percaya siapa pun”, tapi juga soal memastikan setiap akses diperiksa dan dikendalikan dengan bantuan teknologi yang tepat.

Beberapa tools mungkin terlihat rumit, tapi dengan implementasi bertahap, perusahaan bisa:

  • Menjaga data tetap aman

  • Melindungi pengguna dan perangkat

  • Mengurangi risiko serangan dari dalam maupun luar

Mulailah dari yang paling mendasar seperti MFA dan IAM, lalu lanjutkan ke tools lanjutan seperti SIEM dan EDR sesuai kebutuhan organisasi.