Pendahuluan

Di era digital seperti sekarang, hampir semua aktivitas menghasilkan data. Mulai dari transaksi belanja online, komentar di media sosial, hingga ulasan produk. Untuk memahami semua informasi ini, kita membutuhkan proses yang disebut analisis data.

Nah, dalam dunia analisis data, ada dua pendekatan yang sering digunakan: Data Analytics dan Sentiment Analytics. Keduanya punya fungsi yang berbeda, tapi sama-sama penting. Yuk, kita pahami perbedaannya dan kapan sebaiknya digunakan.

Apa Itu Data Analytics?

Data Analytics adalah proses menganalisis data angka (kuantitatif) untuk mencari pola, tren, dan informasi penting. Biasanya digunakan untuk mengevaluasi kinerja, membuat prediksi, dan mendukung pengambilan keputusan.

Contoh penggunaan:

  • Melihat penjualan bulanan suatu produk.

  • Menganalisis jumlah pengunjung website.

  • Mengukur kinerja tim atau operasional bisnis.

Apa Itu Sentiment Analytics?

Sentiment Analytics adalah proses menganalisis pendapat atau emosi yang terkandung dalam teks, seperti komentar, ulasan, atau postingan media sosial. Ini bagian dari teknologi yang disebut Natural Language Processing (NLP).

Contoh penggunaan:

  • Mengetahui apakah pelanggan puas atau kecewa dari ulasan produk.

  • Memonitor respon masyarakat terhadap kampanye iklan.

  • Melihat tren opini publik di media sosial tentang suatu isu.

Perbedaan Utama

Aspek Data Analytics Sentiment Analytics
Jenis data Angka (kuantitatif) Teks (kualitatif)
Tujuan Melihat performa, tren, dan statistik Mengetahui opini, emosi, dan persepsi
Sumber data Laporan penjualan, traffic website Komentar, ulasan, tweet, forum
Alat bantu Excel, Tableau, Google Analytics AI Sentiment Tools, NLP, Text Mining Tools

Kapan Menggunakan Data Analytics?

Gunakan Data Analytics saat kamu ingin:

  • Mengukur kinerja bisnis atau tim.

  • Melihat angka penjualan dan membuat laporan keuangan.

  • Mengetahui tren pengunjung website atau aplikasi.

Contoh:
Sebuah toko online ingin tahu produk mana yang paling banyak terjual bulan lalu — ini pekerjaan Data Analytics.

Kapan Menggunakan Sentiment Analytics?

Gunakan Sentiment Analytics saat kamu ingin:

  • Tahu bagaimana pelanggan merasa tentang produkmu.

  • Melihat opini publik tentang brand atau kampanye.

  • Respon cepat terhadap keluhan atau isu di media sosial.

Contoh:
Setelah meluncurkan produk baru, kamu ingin tahu apakah pelanggan suka atau tidak dari komentar mereka — inilah peran Sentiment Analytics.

Menggabungkan Keduanya untuk Hasil yang Lebih Kuat

Gabungan antara Data Analytics dan Sentiment Analytics bisa memberikan wawasan yang lebih lengkap. Misalnya:

  • Penjualan meningkat, tapi ulasan negatif banyak — mungkin ada masalah kualitas.

  • Traffic website naik, tapi sentimen pengunjung turun — mungkin isi kontennya tidak sesuai harapan.

Dengan menggabungkan data angka dan emosi, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih tepat.

Kesimpulan

Data Analytics dan Sentiment Analytics punya fokus dan cara kerja yang berbeda. Data Analytics melihat angka dan performa, sedangkan Sentiment Analytics membaca opini dan perasaan. Keduanya saling melengkapi dan sangat berguna tergantung dari apa yang ingin kamu analisis.

Jadi, saat kamu berhadapan dengan data, jangan hanya lihat angkanya. Dengarkan juga suara pengguna di balik data tersebut.