I. Pendahuluan

Pernahkah kamu mencoba membuka sebuah situs web, tetapi malah diarahkan ke halaman lain yang mencurigakan? Atau mungkin sebuah website tiba-tiba tidak bisa diakses karena “server tidak ditemukan”? Bisa jadi itu adalah akibat dari DNS Attack.

DNS (Domain Name System) adalah sistem yang mengubah alamat website (seperti google.com) menjadi alamat IP yang dapat dibaca oleh komputer. Tanpa DNS, kita harus menghafal angka panjang seperti 142.250.180.14 untuk mengakses sebuah situs.

Namun, karena perannya yang penting dalam internet, DNS sering menjadi target serangan hacker. Dengan menyerang DNS, mereka bisa mengalihkan pengguna ke situs palsu, mencuri data, atau bahkan membuat suatu layanan tidak dapat diakses.

Lalu, bagaimana cara kerja DNS Attack dan bagaimana cara mencegahnya? Mari kita bahas lebih dalam!

II. Cara Kerja DNS Attack

DNS Attack bekerja dengan mengeksploitasi kelemahan dalam sistem DNS. Tujuannya bisa beragam, mulai dari mencuri informasi pengguna, mengalihkan trafik internet ke server berbahaya, hingga membuat server tidak bisa diakses.

Bagaimana hacker melakukannya?

  1. Memanipulasi cache DNS untuk memberikan informasi palsu.
  2. Mengambil alih pengaturan DNS di router atau komputer korban.
  3. Mengirimkan permintaan palsu dalam jumlah besar untuk membebani server DNS.

Serangan ini bisa terjadi di berbagai tingkat jaringan, mulai dari perangkat pengguna, penyedia internet, hingga server DNS global.

III. Jenis-Jenis DNS Attack

Ada beberapa jenis serangan DNS yang umum dilakukan hacker:

1. DNS Spoofing (Cache Poisoning)

  • Hacker memasukkan data palsu ke dalam cache DNS, sehingga pengguna diarahkan ke situs berbahaya tanpa disadari.
  • Contoh: Kamu ingin membuka “bank.com”, tetapi diarahkan ke situs phishing yang meniru tampilan aslinya dan mencuri data login kamu.

2. DNS Hijacking

  • Hacker mengubah pengaturan DNS di komputer atau router korban untuk mengarahkan trafik internet ke server yang mereka kendalikan.
  • Cara ini sering dilakukan dengan malware atau akses tidak sah ke router.

3. DDoS via DNS Amplification

  • Hacker mengirimkan permintaan DNS dalam jumlah besar menggunakan alamat IP korban. Ini membuat server DNS membanjiri target dengan trafik berlebihan, menyebabkan server down.
  • Contoh: Serangan terhadap DynDNS pada 2016 yang melumpuhkan situs seperti Twitter, Spotify, dan Reddit.

4. NXDOMAIN Attack

  • Hacker mengirimkan banyak permintaan ke domain yang tidak ada (non-existent domain). Ini membebani server DNS hingga tidak bisa merespons permintaan yang sah.

5. DNS Tunneling

  • Hacker menyembunyikan malware atau data curian dalam permintaan DNS untuk menghindari deteksi.
  • Cara ini sering digunakan untuk menyusupkan virus atau mencuri informasi secara diam-diam.

IV. Cara Mencegah DNS Attack

Agar terhindar dari DNS Attack, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Gunakan DNSSEC (DNS Security Extensions)

  • DNSSEC membantu memverifikasi keaslian data DNS dengan tanda tangan digital.
  • Ini mencegah manipulasi cache DNS oleh hacker.

2. Hindari DNS Resolver Publik yang Tidak Aman

  • Gunakan DNS yang terenkripsi, seperti:
    DNS-over-HTTPS (DoH) – Mencegah pencurian data DNS.
    DNS-over-TLS (DoT) – Mengamankan komunikasi DNS dengan enkripsi.

3. Amankan Router dan Perangkat

  • Ganti password default router dengan yang lebih kuat.
  • Perbarui firmware router secara berkala.
  • Nonaktifkan remote access jika tidak diperlukan.

4. Gunakan Firewall dan IDS/IPS (Intrusion Detection/Prevention System)

  • Firewall membantu menyaring lalu lintas mencurigakan yang mengarah ke server DNS.
  • IDS/IPS dapat mendeteksi serangan berbahaya lebih awal.

5. Monitoring dan Logging DNS Request

  • Selalu periksa aktivitas DNS yang tidak biasa.
  • Jika ada permintaan DNS mencurigakan dalam jumlah besar, segera lakukan tindakan mitigasi.

6. Gunakan Penyedia DNS yang Aman

Beberapa layanan DNS yang menawarkan keamanan lebih tinggi:
🔹 Cloudflare DNS (1.1.1.1) – Cepat dan aman.
🔹 Google Public DNS (8.8.8.8 & 8.8.4.4) – Stabil dan sering diperbarui.
🔹 OpenDNS – Menawarkan fitur keamanan tambahan untuk bisnis dan individu.

V. Kesimpulan

DNS Attack adalah ancaman serius yang dapat menyebabkan pencurian data, pengalihan situs web, hingga gangguan layanan internet.

Memahami cara kerja serangan DNS membantu kita lebih waspada terhadap ancaman siber ini.
Menggunakan langkah-langkah keamanan seperti DNSSEC, enkripsi DNS, dan firewall dapat membantu mencegah serangan.
Selalu pastikan DNS yang digunakan aman dan terverifikasi untuk melindungi jaringan dari ancaman peretas.

Dengan meningkatnya jumlah serangan siber, keamanan DNS menjadi hal yang semakin penting. Jadi, pastikan sistem DNS yang kamu gunakan sudah dilindungi dengan baik!