Banyak orang berpikir bahwa hacker langsung masuk ke sistem sebagai admin atau pengguna utama. Kenyataannya, sebagian besar peretas hanya membutuhkan akses kecil di awal, lalu mereka naik perlahan hingga mendapatkan kontrol penuh atas sistem.

Proses kenaikan hak akses ini dikenal dengan istilah Privilege Escalation. Walaupun istilah ini terdengar teknis, cara kerjanya cukup mudah dipahami — dan sangat berbahaya jika tidak diantisipasi.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari apa itu privilege escalation, bagaimana cara hacker melakukannya, jenis-jenisnya, serta langkah-langkah untuk mencegahnya agar sistem tetap aman.

Apa Itu Privilege Escalation?

Privilege artinya hak atau izin yang diberikan kepada pengguna dalam sistem. Misalnya, seorang pengguna biasa hanya bisa membaca dokumen, sedangkan admin bisa menghapus file, mengatur konfigurasi, atau menginstal program.

Privilege Escalation adalah ketika seseorang mendapatkan hak akses yang lebih tinggi dari seharusnya baik karena kesalahan sistem, bug, atau celah keamanan.

Bagi seorang hacker, privilege escalation adalah kunci utama untuk mengendalikan sistem. Mereka bisa memulai dengan mencuri akun user biasa, lalu naik level menjadi admin dan melakukan apapun yang mereka mau di dalam sistem.

Jenis-Jenis Privilege Escalation

1. Vertical Privilege Escalation
Terjadi ketika hacker naik level dari pengguna biasa menjadi admin atau root. Ini adalah jenis yang paling umum dan paling berbahaya.
Contoh: Hacker masuk sebagai user biasa, lalu menjalankan exploit untuk mendapatkan hak admin.

2. Horizontal Privilege Escalation
Dalam jenis ini, hacker berpindah antar akun pengguna lain, tanpa meningkatkan level hak akses. Meskipun tidak naik ke level admin, ini tetap berbahaya, karena bisa mencuri data pengguna lain.
Contoh: Seorang hacker bisa melihat atau mengedit data pribadi milik pengguna lain dalam satu sistem.

3. Local vs Remote Privilege Escalation

  • Local Privilege Escalation (LPE): Hacker sudah berada dalam sistem (misalnya setelah serangan phishing), lalu mencari cara untuk naik akses.

  • Remote Privilege Escalation (RPE): Terjadi dari luar jaringan, tanpa akses awal fisik ke sistem. Ini biasanya lebih kompleks, tapi sangat berbahaya jika berhasil.

Cara Hacker Melakukan Privilege Escalation

Ada banyak teknik dan strategi yang digunakan hacker untuk melakukan privilege escalation, antara lain:

A. Eksploitasi Celah Sistem atau Bug

Hacker mencari celah keamanan (vulnerability) dalam sistem operasi, aplikasi, atau driver. Jika celah ini belum ditambal (belum di-update), maka hacker bisa dengan mudah masuk.

Contoh: Bug seperti Dirty COW di Linux atau PrintNightmare di Windows memungkinkan pengguna biasa berubah menjadi admin hanya dengan satu skrip.

B. Kesalahan Konfigurasi

  • File penting yang dibiarkan bisa diakses publik.

  • Akun pengguna biasa bisa menjalankan perintah sudo (hak admin).

  • Layanan atau proses berjalan dengan hak akses terlalu tinggi.

Semua ini adalah kesalahan konfigurasi umum yang sering dimanfaatkan hacker.

C. Pencurian Kredensial

  • Phishing (menipu korban agar memberikan username dan password).

  • Keylogger (merekam ketikan korban).

  • Dumping password dari memori atau file cache sistem.

Setelah mendapatkan kredensial, hacker bisa berpura-pura menjadi admin.

D. Penggunaan Tools Otomatis

Hacker biasanya tidak melakukan semuanya secara manual. Mereka menggunakan tool khusus seperti:

  • LinPEAS / WinPEAS: Untuk mencari celah pada Linux/Windows.

  • GTFOBins: Menunjukkan perintah Linux yang bisa dimanfaatkan untuk eskalasi.

  • PowerUp / BeRoot: Untuk analisa privilege escalation secara otomatis.

  • Metasploit Framework: Salah satu toolkit paling lengkap dalam dunia pentesting.

Dampak Privilege Escalation

Dampaknya sangat besar jika privilege escalation tidak dicegah:

1. Akses Tak Terbatas
Hacker bisa melakukan apapun dalam sistem, termasuk menghapus file sistem dan mematikan layanan penting.

2. Kebocoran Data
Semua data sensitif seperti database pelanggan, email, bahkan informasi finansial bisa dicuri.

3. Instalasi Malware dan Backdoor
Setelah mendapatkan hak akses tinggi, hacker bisa menginstal program berbahaya yang akan terus aktif bahkan setelah sistem direstart.

4. Serangan Lebih Lanjut
Dari satu sistem, hacker bisa masuk ke sistem lain yang terhubung, menyebabkan kerusakan lebih luas.

Cara Melindungi Sistem dari Privilege Escalation

A. Gunakan Prinsip Least Privilege

Berikan hak akses hanya sesuai kebutuhan. Jangan pernah memberi hak admin pada user biasa tanpa alasan jelas.

B. Update Sistem Secara Berkala

Patch keamanan sering dirilis oleh pengembang. Jangan tunda untuk melakukan update, karena celah lama sering menjadi target hacker.

C. Pantau Aktivitas Sistem

Gunakan sistem monitoring dan logging untuk melihat aktivitas mencurigakan, seperti:

  • User biasa menjalankan perintah sudo

  • Login dari lokasi tidak biasa

  • Pengubahan file sistem secara tiba-tiba

D. Audit Akses dan Konfigurasi

Secara rutin, periksa siapa saja yang punya akses tinggi dan pastikan semua konfigurasi sistem sudah aman.

Kesimpulan

Privilege escalation adalah teknik utama yang digunakan hacker untuk mengambil alih sistem. Serangan ini bisa terjadi karena celah sistem, kesalahan konfigurasi, atau kredensial yang dicuri.

Meski terlihat seperti masalah teknis, privilege escalation sebenarnya bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana: membatasi hak akses, memperbarui sistem, dan menjaga keamanan akun.

Semakin kita mengenal cara kerja hacker, semakin siap kita untuk melindungi sistem dari kendali yang tidak sah. Ingat, dalam keamanan siber, akses adalah segalanya. Jangan biarkan akses jatuh ke tangan yang salah.

Nama: Damarudin
NIM: 23156201034
Prodi: Sistem Komputer